Utamakanlah Yang Pokok & Mendasar Dalam Hidup Ini.
SABTU 19 Juni 2021. PEKAN BIASA XI. St. Bacaan :2Kor.12:1-10; Mzm.34:8–13;
Mat.6:24-34.
Injil Matius 6:25, menulis. Yesus berkata : “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yg hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yg hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lbh penting dr pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Hari ini kita diajak untuk mempercayai diri sendiri. Sembari demikian, kita diajak untuk mengandalkan Tuhan dalam diri kita. Orang lain dan benda-benda lain bukan menjadi andalan mutlak dalam diri kita untuk menjadikan diri berbahagia dan merasakan berkat Tuhan. Apa yang ada diluar diri berperan membantu kita supaya menjadi semakin berbahagia. Yesus mengajak kita untuk memilah mana yang pokok dan mana yang tambahan. Banyak hal menjadi seolah pokok, padahal itu hanyalah tambahan. Sementara banyak hal pokok yang justru hanya menjadi semacam tambahan. Pakaian menjadi hal penting karena ada tubuh. Jika tidak ada tubuh maka pakaian kehilangan fungsinya. Sementara tubuh tetap menjadi tubuh dan mempunyai makna meski tdk ada pakaian.
Seringkali kita menjadi kuatir karena hal-hal tambahan atau karena hal yang tidak pokok dalam hidup kita. Yesus senantiasa mengingatkan kita supaya kita mampu mengutamakan yang pokok dan mendasar dalam hidup kita, yakni kehendak dan rencana Allah. Sebagai orang beriman, itulah yang menjadi pokok hidup kita. Jika itu menjadi bagian dari hidup, hal-hal lain akan ditambahkan oleh Allah sendiri.
Keselamatan jiwa jauh lebih penting dari pada keselamatan tubuh. Jika kita memikirkan keselamatan jiwa terlebih dahulu, keselamatan tubuh mengikuti pemikiran berikutnya. Namun jika kita memikirkan keselamatan tubuh terlebih dahulu, keselamatan jiwa menjadi terabaikan.
Semoga kita mampu memberikan prioritas hidup kita. Semoga dengan demikian, kita mampu sungguh merasakan kebahagiaan dan berkat yang sejati dalam hidup kita. Kuatir atau tidak kuatir, hidup kita akan berakhir. Karena kuatir menyebabkan kita tidak bahagia, maka lebih baik tidak kuatir karena kita tahu mana yang prioritas dan mana yang tambahan.
Marilah Berdoa: Ya Tuhan, semoga kami mampu untuk mengerti apa yang menjadi prirotas dalam hidup kami dan apa yang menjadi tambahan. Bantulah kami agar tidak terbelenggu dalam kekuatiran. Semoga kami mampu untuk senantiasa mencari, menemukan, dan menghidupi kehendak-Mu. Amin.
Met Akhir Pekan.