Terinspirasi “Fratelli tutti”, Biarawati Italia Tawarkan Biara Mereka Dipakai untuk Pengungsi
Vatikan, SHALOMJkt.COM (15/10) – Para suster Sisilia menyerahkan rumah kepada Paus Fransiskus untuk dijadikan sebagai pusat penyambutan bagi mereka yang melarikan diri dari perang.
Dalam ensiklik barunya “Fratelli tutti,” Paus Fransiskus menulis tentang perlunya keramahtamahan yang memadai bagi para migran yang melarikan diri dari perang, penganiayaan, dan bencana alam.
Setelah membaca ensiklik tersebut para biarawati Sisilia memutuskan untuk melakukan sesuatu. Para Sisters Servants of Divine Providence of Catania memiliki sebuah biara di Roma yang dapat digunakan Paus untuk tujuan tersebut.
Pada hari Senin (12/10), Kantor Amal Kepausan, yang dipimpin oleh Kardinal Konrad Krajewski, mengumumkan perubahan bangunan tersebut menjadi pusat penerimaan pengungsi. Bangunan, yang dikenal sebagai “Villa Serena,” terletak lima kilometer barat daya Vatikan.
Kardinal Krajewski, yang sebagai “almoner kepausan” yang bertugas membantu orang miskin atas nama Paus, mengatakan gedung itu akan digunakan untuk menampung pengungsi, terutama wanita lajang, wanita dengan anak di bawah umur dan keluarga rentan, yang tiba di Italia melalui program bantuan kemanusiaan “Program koridor”.
Pusat ini akan dapat menampung hingga 60 orang dan akan menampung mereka di bulan-bulan pertama setelah kedatangan mereka, dan kemudian akan menemani mereka dalam perjalanan untuk mendapatkan pekerjaan dan akomodasi mandiri.
Administrasi gedung akan dipercayakan kepada komunitas Sant’Egidio, yang telah aktif sejak krisis migran tahun 2015, di mana gedung itu membuka koridor kemanusiaan bagi pengungsi Suriah dan Afrika. Penerimaan pengungsi akan diistimewakan selama bulan-bulan pertama kedatangan mereka di Italia, dan terutama terbatas pada wanita, kaum muda dan keluarga.
Komunitas Sant’Egidio mengajak Paus Fransiskus mengunjungi kamp pengungsi Moria di pulau Lesbos di Yunani pada tahun 2016.
Ini bukan pertama kalinya kepausan Fransiskus terlibat dalam penggunaan kembali bangunan keagamaan untuk membantu orang-orang yang malang. Tahun lalu, Paus memberikan restunya pada pembukaan “istana untuk orang miskin” empat lantai baru, tepat di samping barisan tiang St Peter’s Square.
Diakuisisi oleh Vatikan pada tahun 1930-an, gedung itu menjadi kosong ketika sebuah kongregasi suster pergi. Paus Fransiskus mengarahkan Kardinal Krajewski untuk mengubahnya menjadi tempat perlindungan di mana para tunawisma dan orang miskin di Roma dapat tidur, makan, dan belajar. (SJ/01)