TEPAT WAKTU
Oleh RP Albertus Herwanta, O. Carm
Yang suka terlambat dan meleset dari janji membuat orang kecewa dan jengkel. Ini lebih dari sekadar “time is money”, tetapi menyangkut disiplin dan karakter. Bahkan hal yang bersifat rohani.
Tepat waktu memiliki makna lebih luas dan dalam daripada soal jam, saat atau jadwal. Ini soal pengambilan keputusan. Artinya, kapan orang sebaiknya mengambil keputusan sehingga waktunya tepat. Kegagalan bisa ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah tidak “tepat waktu”, entah terlambat entah terburu-buru. Bukankah banyak revolusi kandas karena mengalami “abortus”?
Di samping membutuhkan waktu yang tepat, pengambilan keputusan juga memerlukan kebijaksanaan. Misalnya, lewat membedakan bisikan roh. Santo Yohanes menulis, “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yoh 4: 1). Roh yang benar berasal dari Allah, sedangkan roh palsu berasal dari dunia (1 Yoh 4: 2-3).
Kepada jemaatnya Santo Yohanes menulis, “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” (1 Yoh 4: 4). Roh yang berasal dari Allah itu mendorong orang untuk mengakui bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Mereka yang memiliki roh ini berasal dari Allah (1 Yoh 4: 2).
Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya. Untuk itu orang mesti cerdas dan cermat dalam mengambil keputusan secara tepat waktu. Bukan hanya soal jam dan saatnya, tetapi juga menaati bisikan dan perintah dari roh yang berasal dari Allah.
Sehebat dan sekuat apa pun tindakan dan keputusan seseorang bila itu atas dorongan roh palsu dan didukung oleh nabi-nabi palsu dari dunia ini akan berakhir amat tragis; menyedihkan sekali. Semua ilmu dan teknologi amat bermanfaat bagi kehidupan ini. Tatkala penerapannya dieksekusi tepat waktu akan membuahkan hasil yang baik, benar, positif dan konstruktif.
Jadi teringat ungkapan, “Manusia merencanakan, Tuhan menentukan”. Rencana manusia akan efektif-efisien tatkala diwujudkan sesuai dengan rencana Tuhan. Tepat waktu.
Shek O HK, 4 Januari 2021