SURPRISE
Romo Albertus Herwanta, O. Carm.
Masa depan memang perlu dipersiapkan. Mengisi saat ini sebaik-baiknya bisa meliputi mengerjakan yang tertulis dalam kalimat pertama. Saat ini menjadi penghubung masa lalu dengan masa yang akan datang.
Pengalaman menunjukkan dan survei membuktikan bahwa mereka yang merencanakan masa depan secara baik, teliti, akurat dan benar telah banyak menikmati sukses dan progres dalam kehidupannya. Meski demikian, mayoritas keberhasilan hidup ini terlepas dari rencana detil buatan manusia. Seolah-olah kebetulan. Kejutan.
Pertemuan antara Sang Guru Kehidupan dengan Zakeus (Luk 19: 1-10) bisa dilihat dari sudut pandang di atas. Perjalanan Sang Guru masuk ke Yeriko rupanya tidak direncanakan. Apalagi pertemuan-Nya dengan Zakeus.
Sebagai seorang yang “curious” akan Sang Guru dan menyadari diri yang berbadan pendek, Zakeus mencari akal, yakni mendahului rombongan dan memanjat pohon (Luk 19: 4). Dengan demikian secara leluasa dia akan dapat melihat orang seperti apakah Sang Guru itu.
“Surprise” bagi Zakeus. Ternyata, Sang Guru berhenti di bawah pohon, tempat Zakeus “bertengger” dan memintanya turun, karena Sang Guru akan menumpang di rumahnya (Luk 19: 6). Kerinduannya akan Dia berujung pada pertemuan pribadi dan akrab dengan Sang Guru.
Bukan hanya melihat dengan matanya, Sebagai tukang pajak Zakeus melihat Sang Guru dengan mata imannya sehingga bertobat, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (Luk 19: 8). Dia melihat hidup diri dan sesamanya secara berbeda. Bertobat.
Pertobatan itu membalik seluruh orientasi hidup. Pertama, dari menyimpan untuk diri sendiri ke tindakan berbagi. Kedua, mengganti kerugian sesama yang telah menjadi korban. Semacam silih. Ketiga, mendatangkan keselamatan. Pertama-tama bukan keselamatan sosial-ekonomi-politis, melainkan keselamatan abadi; karunia ilahi.
Merencanakan masa depan itu penting dan bijaksana. Membawa keberhasilan. Namun hanya sebagian yang dapat direncanakan. Sisanya dan mayoritas ada di tangan Tuhan yang kerap tampil dalam bentuk kejutan. Orang yang jujur akan mengakui bahwa hidup ini ada dalam kendali kekuatan yang melampaui daya manusiawi. Bukan kontrol manusia, tetapi tangan Tuhan yang mengendalikan. Tangan itu sering memberi kejutan. Surprise.
Malang, 17 November 2020
PW Santa Elisabet dari Hungaria