TETAP PERCAYA DALAM SEGALA KEADAAN
Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC
Seorang sahabat saya menceriterakan kepada saya tentang sebuah pengalaman hidupnya. Ia memiliki sahabat yang sedang memiliki masalah sangat serius. Persoalannya itu adalah ia membutuhkan uang seratus juta rupiah untuk membayar rumahnya. Kalau tidak diselesaikannya, Rumahnya itu akan dilelang dan ia bersama keluarganya tidak tahu ke mana mereka akan berteduh. Ada orang yang bersedia meminjamkan sejumlah uang tersebut asalkan ada barang jaminan. Akan tetapi, ia tidak memiliki apapun untuk ia jaminkan. Sahabat saya itu dengan Ikhlas meminjamkan sejumlah uang yang diperlukannya untuk mengatasi persoalannya. Padahal uang itu dikumpulkannya sedikit demi sedikit untuk keperluan sekolah lebih lanjut anak-anaknya.
Sahabat teman saya Itu berjanji akan mengembalikannya dalam waktu dua bulan. Namun demikian, sahabat teman saya itu pergi entah ke mana. Tidak satu orang pun tahu di mana rimbanya. Sudah tiga tahun ia tidak dapat dicari. Yang mengejutkan saya adalah sahabat saya itu tidak tampak depresi sama sekali. Saya bertanya kepadanya : “Mengapa engkau tetap tenang walaupun temanmu sudah menipumu ?”. Ia menjawab : “Frustasi dan depresi hanya menambah kerugian saya karena uang saya itu juga tidak akan kembali dengan saya putus asa dan tertekan. Saya percaya bahwa Allah pasti akan mengembalikannya dengan cara-Nya yang ajaib”. Apa yang ia yakini menjadi sebuah kenyataan. Allah memberikan banyak pekerjaan sampingan yang tak pernah ia duga. Anak-anaknya mendapatkan beasiswa yang tak pernah ia pikirkan. Ia mendapatkan lebih banyak daripada yang hilang.
Dalam kehidupan, kita sering mengalami situasi yang sulit atau mengecewakan. Ketika menghadapi keadaan tersebut, kita hendaknya berhenti frustasi apabila doa-doa kita belum dijawab oleh Allah. Kita hendaknya berhenti depresi ketika karier kita tidak mengalami kemajuan seperti yang kita harapkan. Kita tidak putus asa ketika kita sedang mengalami masalah dengan pernikahan kita, ataupun dengan keuangan kita. Yang harus kita lakukan adalah tetap terus melangkah maju. Kita hendaknya tetap bersukacita dan bersemangat. Kita mungkin sekarang ini tidak berada di suatu tempat seperti yang kita harapkan. Kita hendaknya percaya bahwa Allah mengendalikan kehidupan kita. Selama kita mampu melewati ujian ini, kuasa kegelapan tidak dapat menjauhkan kita rencana Allah yang indah bagi hidup kita. Ia akan menyertai kita untuk keluar dari kesulitan kita : “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau” (Yesaya 43:2).
Kita hendaknya yakin bahwa bersama Allah kita dapat melepaskan beban yang berat dalam hidup kita. Kita tidak harus terus menerus bergulat dengan keadaan yang tidak mungkin kita rubah sekarang ini. Kita tidak harus sepanjang waktu mencoba mengubah setiap orang dan segala hal yang tidak mungkin kita ubah. Tugas kita adalah memeluk keadaan dan percaya bahwa Allah memimpin dan mengarahkan langkah hidup kita.
Ketika kita dalam sebuah badai atau sedang menghadapi beberapa kesulitan, kita hendaknya mendengarkan suara Allah di dalam hati kita : “Bangkitlah. Berhenti bergulat. Berhentilah mencoba mengubah banyak hal yang hanya Aku yang dapat mengubahnya”.
Kita hendaknya percaya bahwa Allah memiliki rencana yang besar dalam hidup kita. Ketika kita belajar merangkul tempat di mana kita berada sekarang ini, kita pasti akan ditinggikanNya. Jika kita tidak putus asa dengan keadaan kita dan terus melangkah ke depan, kita pasti akan meraih kemenangan : “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yesaya 41:10).
Salam Tangguh