25 Maret , 2019 HR Kabar Sukacita
SENIN (Putih)
Yesaya 7:10-14; 8:10
Mazmur 40:7-11
Ibrani 10:4-10
Lukas 1:26-38
KERENDAHAN HATI YANG MERUBAH DUNIA
“Lalu aku berkata : ‘ Sungguh , aku datang!’ ” — Mazmur 40: 8
DI SETIAP MISA hari Minggu dan Besar, kita mengucapkan Syahadat, yakni“Credo” atau “Aku Percaya”. Dan pada kalimat kedua, kita mengatakan (Aku percaya) akan Yesus Kristus, …. “yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria”, Umat yang hadir menundukkan kepala, malahan di beberapa tempat, Umat berlutut. Itulah peristiwa Natal. Kita kagum dan hormat betapa rendah hati-Nya Tuhan berkenan mau menjadi manusia. Penjelmaan-Nya menjadi manusia ini mengawali perjalanan kerendahan Hati-Nya :
o Dari kemiskinannya palungan di Betlekem sampai ke hidup-Nya yang tak dikenal di Nasaret sebagai seorang anak tukang kayu;
o Dari kerendahan hati-Nya yang paling rendah dari Kematian-Nya disalib ke kerendahan hati yang tak dapat kita bayangkan, yakni dengan memberikan Diri-Nya kepada kita dalam Komunio kudus dalam rupa roti dan anggur.
Karena Allah itu Kasih ( 1 Yoh 4:8. 16). Ia rendah hati dalam pengertian serendah-rendahnya. Semakin kita mengalami apa itu kasih yang sebenarnya, semakin kita menyadari bahwa semakin dalam kita ini di dalam kasih, semakin kita merendahkan diri. Bunda Maria mungkin saja menyadari hal ini, sebab sewaktu Malaekat agung Gabriel mewartakan kabar gembira tentang Penjelmaan-Nya, Maria menanggapi penuh kasih “Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah pada-ku menurut perkataanmu” (Luk 1 : 38) Kalau kita memandang diri kita ini sebagai hamba-hamba-Nya –tepatnya budak-Nya-, kita lalu rendah hati. Dan bila kita juga mengucap “Terjadilah padaku” – bukannya terjadilah kehendakku- , ini berarti kita mengasihi Allah dan merendahkan diri kita.
Kerendahan hati Yesus terungkap dalam Penjelmaan-Nya merupakan suatu misteri yang tak dapat dibayangkan dan dipikirkan. Mungkin saja apa yang dimaksud dengan kerendahan hati oleh Tuhan dan gagasan kita tentang kerendahan hati berbeda.
Dalam pesta Kabar Sukacita ini, mari kita memohon kepada Yesus yang berkenan menjelma ini, mengajar kita untuk menjadi orang yang lemah lembut dan rendah hati (Mat 11:29).
Doa : Bapa,berkenanlah mengutus Roh kudusMu guna menyingkapkan
apa itu hubungan antara Kasih dan Rendah Hati.
Janji : ”Karena ‘kehendaknya-lah’, kita telah dikuduskan satu kali unuk selama-lamanya, oleh persembahan Tubuh Yesus Krisus” — Ibrani 10:10
Pujian: “ Dan terpujilah Buah Tubuh-mu, Yesus”!