10 Juni 2019
SENIN (Putih)
Kejadian 3:9-15,20
Mazmur 87:1-3.5-7
Yohanes 19:25-34
(25) Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. (26) Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” (27) Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia–supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci–:”Aku haus!” (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. (31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib–sebab Sabat itu adalah hari yang besar–maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.(32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
IBU ROHANI BAGI SEMUA ORANG BERIMAN
“ Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” —- Yohanes 19:26-27
HARI INI kita memperingati hari Santa Perawan Maria, Bunda Gereja. Kita patut bersyukur karena dalam kesatuannya dengan Kristus, Bunda Maria terus mendukung karya keselamatan Kristus di dunia ini, dengan doa-doa syafaatnya (lih. Lumen Gentium 62).
Mari kita merenungkan kembali semua pengalaman rohani yang dilakukan oleh Bunda Maria sebagai Bunda Kristus sungguh menakjubkan! Puncak penyertaan Bunda Maria pada saat ia mendampingi Kristus, sampai di bukit Golgota, di saat hampir semua murid-Nya meninggalkan Dia. Bunda Maria tegar berdiri di kaki salib Kristus, dan turut mempersembahkan Dia di hadapan Allah Bapa. Bunda Maria melihat sendiri kesengsaraan Putera-Nya yang melampaui segala ungkapan, untuk menebus dosa-dosa manusia.
Di kaki salib-Nya, Maria melihat sendiri apa yang nampaknya seperti pengingkaran total atas apa yang dikatakan oleh Malaikat Gabriel saat memberikan Kabar Gembira (lih. Luk. 1:22-23). Nyatanya, di hadapan mata Bunda Maria, yang terlihat adalah penderitaan Putera-Nya (lih. Yes. 53:3-5). Betapa besarnya ketaatan iman yang ditunjukkan oleh Bunda Maria di kaki salib itu, di hadapan Allah! Betapa totalnya ia memasrahkan dirinya kepada Tuhan tanpa syarat, mempersembahkan segala kehendak dan pemahamannya kepada Tuhan.
Mengosongkan diri sehabis-habisnya untuk melihat kuasa dan kebesaran Tuhan bekerja telah dilakukan Bunda Maria selama ia menjadi Ibu Kristus di dunia ini. Tak ada satupun pemberontakan Maria untuk menolak rencana Tuhan!
Datanglah pada Bunda Maria untuk memohon pertolongannya berdoa untuk kita semua, karena Yesus telah memberikan Bunda Maria menjadi Ibu kita semua (lih. Yoh. 19:26-27). Bunda Maria patut menjadi Ibu rohani bagi kita, yang pasti menolong dan mendampingi kita dengan doa-doanya kepada Putera-Nya, Tuhan Yesus Kristus. (LS)
Doa: Tuhan Yesus terima kasih atas Bunda Maria yang Engkau anugerahkan kepada kami menjadi Ibu rohani untuk kami semua. Bukalah hati kami ya Tuhan, sehingga kami selalu bersemangat untuk meneladani Bunda Maria, untuk selalu taat kepada-Mu dan selalu peduli akan kebutuhan sesama kami, serta siap untuk selalu melayani dalam doa dan karya kasih Tuhan.
Janji: ”Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya.” —- Yakobus 5:16b
Pujian: Untuk Bunda Maria, yang setia kepada Allah, kepada Putera-Nya dan kepada kita semua, yang selalu berdoa untuk keselamatan dan mendampingi semua umat Allah dalam pergumulan hidupnya, Terpujilah Bunda Maria.