SELASA
(Putih)
11 AGUSTUS
S. Klara dari Assisi
Yehezkiel 2:8–3:4
Mazmur 119:14, 24, 72, 103, 111, 131
Matius 18:1-5, 10, 12-14
1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” 2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 3 lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” 10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 12 “Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
HAL KERAJAAN SORGA
“ Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak kan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” —Matius 18:3
YESUS BERSABDA kepada para murid-Nya : ‘untuk masuk dalam Kerajaan Sorga, seseorang harus bertobat dan menjadi seperti anak kecil’.
Seorang anak kecil amat percaya penuh dan bergantung penuh kepada orang tuanya. Mereka sepenuhnya mengandalkan orang tuanya dalam segala situasi hidupnya. Iman seperti ini pula yang dituntut dari kita sebagai murid-murid-Nya.
Rasa percaya penuh dalam diri anak adalah tanpa syarat dan tanpa pikir panjang, apa adanya, mudah menerima dengan hati yang terbuka. Sikap jujur, polos dan tulus ikhlas yang seringkali kita temukan dalam diri anak kecil, merupakan sikap yang berkenan di hadapan Allah.
Nafsu berkuasa dan ambisi-ambisi pribadi biasanya mengalahkan semangat untuk melayani dengan sukacita dan penuh kasih. Jika kesombongan dan ambisi yang tidak sehat telah menguasai diri kita, berakibat kita akan mudah melupakan Tuhan dan sesama.
Sejauh mana Anda dan saya telah mengubah hati dan menjadi seperti anak-anak ? Kita sadar bahwa hanya orang yang rendah hati seperti anak kecil yang dapat menjadi warga Kerajaan Sorga.
Apakah kita juga sudah menjadi seperti anak kecil sebagaimana Yesus tuntut dari kita hari ini ? (PIN)
DOA: Ya Yesus, ajarlah aku untuk percaya dan mengandalkan Dikau dalam segala situasi serta memusatkan hati dan pikiran terarah pada-Mu.
JANJI: “Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” — Matius 18:4
PUJIAN: Santa Clara dari Assisi (1194-1253) adalah seorang puteri bangsawan Assisi Italia. Usia 18 tahun, ia memutuskan bergabung dengan kolompok Fransiskus, yang kemudian hari ditunjuk untuk memulai biara San Damiano, cikal bakal Ordo Klaris. Tubuh St. Clara masih tetap utuh disimpan dalam Basilik St. Clara di Assisi.