27 Juli, 2019 Minggu Biasa XVII
SABTU (H)
Keluaran 24: 3-8
Mzm 50: 1-2, 5-6, 14-15
Matius 13: 24-30
(24) Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. (25) Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. (26) Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. (27) Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? (28) Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? (29) Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. (30) Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”
BEBAS MERDEKA SELAMANYA
“Kata-kata hamba-hambanya itu kepadanya: ‘Jadi maukah tuan kami pergi mencabuti lalang itu?’ ” —Matius 13:28
DALAM KERAJAAN ALLAH, Tuhan Allah membuat gandum dan lalang tumbuh bersama. Ia tidak mencabuti lalang itu sampai lalang itu mati. Atau menunggu Ia nanti datang kembali (Mat 13:30,40). Ia memperlambat mencabuti lalang itu, supaya lalang itu berubah dan menjadi gandum. Tetapi, waspadalah, jangan-jangan sewaktu menunggu lalang berubah menjadi gandum, tanaman gandum sendiri yang berubah menjadi lalang. Maka tepatlah nasehat Santo Petrus,”Karena itu saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilanmu danpilihanmu semakin teguh , sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung” (2 Pt 1:10).
“Apakah kamu sebodoh itu? Kamu telah memulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya dengan di dalam daging?” (Gal 3:3).
“Supaya kamu sungguh-sungguh merdeka , Kristus telah memerdekan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan!” (Gal 5:1) .
Dalam Kitab Wahyu, dikatakan ‘ jangan sampai kita menjadi suam-suam kuku’ (Why 3:16) , apalagi ’jangan sampai kita meninggalkan kasih kita yangpertama’ (Why 2:4).
Paulus mengingatkan kita “Siapa yang menyangka dirinya berdiri teguh , hati-hati jangan sampai ia jatuh” (1 Kor10:12). Dan Petrus lebih tegas lagi mengingatkan kita, “Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia , tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari yang semula. Karena itu bagi mereka adalahlebih baik , tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran, daripada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka” (2 Ptr 2:20-21).
Tuhan memberkati kita berlimpah agar kita bebas merdeka, dan tetap tinggal merdeka dalam ‘hukum-Nya yang kudus’” (2 Ptr 2:21), maksudnya iakah Firman atau Sabda-Nya, Kebenaran Sabda- Allah membebaskan kita (Yoh 8:32). “Roh ,yang memberi Hidup , telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa danhukum maut” (Rm8:2). “Barang siapa meneiliti hukum yangsempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, , …. sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya” (Jak 1:25).Beradalah selalu dalam Hukum Allah, dalam Sada-Nya danKebenaran-Nya (Yoh 8:31-32). Tetaplah berada dalam kemerdekaan selamanya.
Doa : Bapa .jadikanlah diriku bebas merdeka selamanya.
Janji : “Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu. akan
kami kami lakukan”—Keluaran 24:3
Pujian:Dalam pelayanan doa pembebaskan dari ketergantungan, Darmanta yang didoakan bersama dengan ditumpangi tangan oleh para pendoa, dengan tiba-tiba ia merasa Yesus datang menjamahnya dan membebaskannya. Ia sembuh seketikadari ketergantungan.