PENDOSA BESAR MENJADI ORANG KUDUS BESAR
18 Januari, 2020
Pembukaan: Pekan Doa Sedunia
Persatuan Umat Kritiani(18 s/d 25 Jan.)
SABTU (H)
1 Sam 9: 1-4, 17-19; 10:1
Mazmur 21:2—7
Markus 2: 13-17
(13) Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. (14) Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. (15) Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. (16) Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” (17) Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
“Ketika Ia berjalan lewat di situ , Iamelihat Lewi, anak Alfeus, duduk di rumah cukai, Lalu Ia berkata kepadanya, ‘Ikutilah Aku. Maka berdirilah Lewi dan mengikutida: — Mrk 2:14
LEWI, JUGA dipanggil Matius – umumnya kita lebih kenal nama Matius – , seorang penginjil. Dia-lah penulis Injil deretan pertama dalam Perjanjian Baru. Ia juga seorang misionaris, pergi mewartakan Yesus dan dikubur di Persian (Iran). Ia juga seorang Martir.
Berprofesi sebagai pegawai penarik pajak, atau bea cukai, suatu profesi yang dianggap kotor, – dan yang berprofesi beacukai adalah dianggap pendosa besar . Berdosa adalah orang yang sakit rohaninya. Tetapi justru Yesus berkenan memanggilnya. Lewi dipanggil dan dirubahnya menjadi orang kudus.Matius bertobat dan menerima urapan Roh Kudus sewaktu terjadi peristiwa Pentakosta pertama (Kisah 2:4). Dan benar Matius menjadi orang kudus yang besar.
Sebenarnya kita semua yang telah dibaptis, apalagi telahmenyambut Krisma, juga dipanggil seperti Matius untk menjadi orang-orang suci, menjadi pewarta-pewarta Injil, ambil bagiandalam rencana agung keselamatan dari Allah. Dan karena rahmat-Nya dan iman kita, kitabisa berbuat yang besr-besar atau lebih besar- seperti sabda Yesus sendiri – lebih besar daripada apa yang diperbuat oleh Yesus (Yoh 14: 12). Sebagai putera-puteri angkat Allah (Rm 8:15), kita-kita ini menjadi “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat milik Allah sendiri” ( 1 Ptr 2:9). Ini sebenarnya sama saja mengatakan bahwa kita-kita ini dipanggil untuk mencapai martabat yang agung.
Lewi atau Matius jelas memiliki ‘jejak lawas’ yang tak sedap, malahan juga sesudah ia mengikuti Yesus. Demikian pula kita-kita ini. Kita ikut-ikut menjadi penyebab sengsara dan wafat Yesus di kayu salib (KGK, 598). Tetapi Tuhan tetap sabar dan setia. Ia memanggil kita untuk bertobat.
Yesus menginginkan sekali memberi kita Pentakosta baru. Dan dengan itu Ia mengembalikan kitakepanggilan yang semula yakni dipanggiluntuk semakin mulia dan agung hidup kita, dan malahan lebih dari itu, lebih besar dan lebih agung lagi. Sebagai mana Santo Matius, marilah kita juga bangkit dari keterpurukan kita, berdiri kembali menggapai keagungan dan keluhuran sebagai putera-puteri Allah.
DOA : “Bapa, lengkapilah sampai sekecil-kecilnya rancangan Hidupku selaras dengan rencana-Mu
JANJI :“Bukankankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat Israel ? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan dan engkau akan menyelamatkannya dari musuh-musuh di sekitarnya”— 1 Sam 10:1
PUJIAN: Ada KAJ ada Komunitas Efata yang melayani khusus para bimbingan di Lapas, baik pria maupun wanita, korban narkoba, ada yang menjadi penjaja ada yang menjadi pemakai.Daldiri, yang pernah menjadi penjaja narkoba, suatu hari ditangkap dan dijebloskan ke dalam Lapas. Ia bertobat. Sewaktu hukumannya selesai, ia bergabung melayani para korban yang di Lapas, untuk mengalami kasih Yesus, yang menyembuhkan.