8 Juni, 2019
SABTU (Putih)
Kisah Para Rasul 28:16-20,30-31
Mazmur 11:4-5,7
Yohanes 21:20-25
(20) Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” (21) Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” (22) Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” (23) Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” (24) Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. (25) Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
KESAKSIAN
“Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini
dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa
kesaksiannya itu benar” —- Yohanes 21:24
KETIKA SAYA bekerja sebagai pengawas pengeboran minyak dan gas di daerah terpencil yang berawa-rawa dengan jumlah pekerja sekitar 100 orang sekitar tahun 1993, banyak cara hidup para pekerja yang jauh dari Tuhan. Kami bekerja 12 jam per hari siang dan malam secara bergantian. Waktu istirahat, selain tidur untuk memulihkan kondisi fisik, ada juga yang menghabiskan waktu untuk memancing, jogging di helideck, tetapi ada juga yang mengisi waktunya dengan berjudi dan nonton film porno.
Saat terjadi kecelakaan di tempat kerja, setelah dilakukan investigasi ternyata penyebabnya adalah karena pekerja yang kurang tidur sehingga mereka kelelahan dan kurang fokus pada saat bekerja.
Saya sebagai pengawas baru di tempat itu, teringat akan perkataan Yesus tentang murid yang dikasihiNya. Ada banyak teman-teman pekerja yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat; mereka juga murid-murid Yesus yang dikasihiNya. Saya kumpulkan mereka agar mereka menjadi saksi yang benar bagi para karyawan lain yang tidak seiman dengan melakukan kegiatan peribadahan. Sejak saat itu, ibadah oikumene diadakan setiap minggu dan sholat berjamaah di hari Jumat.
Nyanyian pujian mulai bergaung riang dan Firman Tuhan diwartakan. Hal ini membuat teman-teman yang kesukaannya berjudi dan nonton film porno semakin berkurang bahkan tidak ada lagi. Suasana di tempat kerja penuh kedamaian, walau pun tubuh kami penuh dengan peluh. Dan yang sangat menggembirakan adalah ketika mereka bersaksi bahwa para istri mereka dan teman-teman di lingkungan terkejut menyaksikan para suaminya dapat berdoa spontan dan memimpin sebuah renungan.
Dalam setiap keadaan, Tuhan Yesus selalu memanggil kita dengan berkata: “Ikutlah Aku”.
Rasul Paulus yang banyak mengalami penderitaan karena mewartakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Yesus Kristus, ia tetap setia mengikuti Yesus sejak pengalamannya dijumpai Yesus yang menghasilkan pertobatan baginya. Kesaksian dan pengajarannya yang penuh berkat mendatangkan hidup bagi setiap orang yang mendengarkannya. Jadi yang paling penting bukan kehadiran lahiriah Murid Terkasih, melainkan kata-katanya yang dapat membawa kedamaian, yang dapat membawa jiwa-jiwa kepada pertobatan dan percaya kepada Yesus Kristus.
Semoga perkataan Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku” menyapa kita juga pada hari ini supaya segala perkataan kita menjadi perkataan yang hidup yang memberkati kepada sesama (RIC).
Doa : Allah Bapa yang baik, kami mau ikut Engkau. Kami mohon curahkanlah Roh KudusMu kepada setiap kami sehingga kami di
mampukan untuk dapat melaksanakan Amanat Agung kepada dunia. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
Janji: Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya. (Mazmur 11:7)
Pujian: Sungguh Paulus merupakan seorang Rasul yang luarbiasa. Paulus banyak menderita demi pemberitaan Injil (2 Kor 11:23-29). Ia pelayan Kristus yang sejati. Keberadaan Paulus di Roma berurusan dengan proses pengadilan yang harus bertemu dengan Kaisar. Namun demikian, Alkitab mencatat: “..tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus” (Kis. 28:30-31). Paulus selalu memberitakan Kabar Baik dalam keadaan apapun.