TAKUT DAN PERCAYA
01 Februari
SABTU
(Hijau)
2 Samuel 12:1-7a,11-17
Mazmur 51:12-13,14-15,16-17
Markus 4:35-41
(35) Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” (36) Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. (37) Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. (38) Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” (39) Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (40) Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (41) Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” —- Markus 4:40
TAKUT DAN PERCAYA, inilah dua kata yang akan kita kupas dalam renungan hari ini. Pada siapa kita takut dan mengapa kita takut? Pada siapa kita percaya dan mengapa kita percaya?
Kita mengalami rasa takut, bila kita berhadapan dengan seseorang atau sesuatu yang lebih besar atau lebih berkuasa daripada kita, sehingga kita merasa tidak mampu mengatasi masalah yang sedang kita hadapi. Para murid mengalami ketakutan yang luar biasa saat perahu mereka diterpa taufan yang sangat dahsyat dan perahu mulai penuh dengan air (Mrk 4:37) dan hampir tenggelam.Para murid takut akan malapetaka laut yang bisa membawa ke kematian .
Di sisi lain, kita juga perlu percaya kepada orang yang memiliki kemampuan atau kuasa di atas kita. Para murid seharusnya percaya kepada Yesus, karena Dia adalah penguasa sorga dan bumi (Mat 28:18) dan bagi Yesus juga tidak ada yang mustahil (Mat 19:26). Para murid yang terus mengikuti Yesus, sang guru, seharusnya percaya dan yakin akan kemampuan dan kuasa yang dimiliki Yesus.
Tetapi saat kita memiliki rasa takut, maka pikiran kita seringkali tidak dapat bekerja, sehingga tidak befungsi dengan normal. Saat itu para murid malah menghardik Yesus dan menyalahkan Yesus. Nampaknya mereka lupa akan kuasa Yesus yang mampu menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, dan lainnya.
Saat kita menghadapi masalah yang berat, mari kita tenangkan hati ! Datang kepada Yesus. Ceritakan semua masalah yang kita hadapi kepada-Nya. Percayalah Ia akan menyelesaikan semuanya secara ajaib dan tepat pada waktunya. (DAG).
Doa: Tuhan Yesus, saat aku menghadapi masalah, seringkali aku menjadi takut dan melupakan Engkau. Tambahkanlah terus imanku, agar aku tetap percaya akan kuasa-Mu yang akan menyelesaikan seluruh masalahku.
Janji: “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!”—- Mazmur 51:12
Pujian: Daud, mau merendahkan diri di hadapan Allah, dan ia mengakui dosanya dan siap menerima hukuman atas dosa itu. Tetapi ia pun percaya bahwa Allah penuh kasih. Anak pertama dari Betsyeba, menderita sakit dan akhirnya mati, tetapi ia mendapatkan anak kedua, Salomo, yang dikasihi Allah.