9 Januari 2019 S. Andreas Korsini
RABU (Putih)
1 Yohanes 4:11-18
Mazmur 72:2,10-11,12-13
Markus 6:45-52
JANGAN TAKUT
Tenanglah! Aku ini, jangan takut! —- Markus 6:50
ANEH RASANYA bila ada orang yang sudah melihat bukti dan selalu merasakan manfaat yang baik dari usaha seseorang bagi dirinya, tetapi orang itu tetap tidak mempercayainya. Malahan ia menganggap orang tersebut berbohong. Mengapa ? Tidak ada rasa percaya atau mempercayai (‘trust).
Dalam hubungan sosial, seorang dengan yang lain, yang namanya ‘Kepercayaan’ atau Inggrsnya ‘trust’, adalah suatu hal yang penting. Kepercayaan atau ‘trust’, adalah modal dasar untuk lanjut tidaknya suatu hubungan, baik itu hubungan bisnis, kerjasama ataupun asmara. Rasa percaya terhadap orang lain adalah satu-satunya hal yang dapat menunjukkan niat yang sesungguhnya terhadap orang lain. Dan kebalikan dari rasa percaya adalah takut.
Injil hari ini adalah ungkapan kekecewaan Yesus terhadap para murid, karena baru saja Yesus mengadakan mujizat menggandakan lima roti dan dua ikan untuk memberi makan sampai kenyang lima ribu lebih orang di depan mata mereka sampai membuat mereka terkagum-kagum sehingga mereka percaya Yesus adalah “Nabi – Utusan Allah – Mesias yang patut dijadikan ‘Raja’ (Yoh 6: 13-14) .
Dan dikesempatan berikutnya para murid ketakutan menghadapi angin sakal dan lupa kepada Yesus yang mempunyai kuat-kuasa mujizat, bahkan ketika melihat Yesus berjalan di atas air mereka mengira Yesus adalah “Hantu” yang menakutkan (Mrk 6:45-51). Rasa percaya para murid kepada Yesus sangat tipis, luntur, mudah koyak oleh keadaan. Rasa percaya mereka berubah seketika menjadi rasa takut yang mencekam. Mengapa sampai demikian ?
Jujur saja saya pun pernah merasakan hal yang sama seperti para murid. Saat hidup saya dipenuhi berkat Tuhan anak-anak saya naik kelas dengan nilai bagus, saya naik jabatan gaji dan tunjangan kerjapun ikut naik, saya merasa sangat percaya bahwa Tuhan itu ada dan nyata dalam hidup saya. Namun ketika masalah besar datang, kegagalan, cekcok dengan pasangan, hutang di mana-mana saat itu juga saya merasa sangat takut dan melupakan Tuhan.
Dalam hal ‘rasa takut” ini , Alkitab menuliskan kalimat “jangan takut” sebanyak 365 kali. Artinya Tuhan bersabda satu kali sehari, selama 365 kali setahun, agar kita jangan takut melainkan percaya saja kepada Tuhan. Bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil. Kita serahkan segala kegelisahan kita kepada-Nya.
Mulai hari ini, baiknya kita percaya sepenuhnya akan penyertaan Tuhan Yesus, percaya akan penyelenggaraan-Nya bagi diri kita ! Mari mulai sekarang, jangan ada lagi keraguaan apalagi ketakutan akan kuasa-Nya atas hidup kita, agar kita terbebas dari rasa takut. Mau-kah anda? (STEV)
Doa: Ya Yesus, kami bersyukur sebab Engkau mendampingi kami setiap waktu melalui suaraMu dalam hati kami. Maka kini saatnya bagi kami untuk memperkenalkan Engkau melalui pewartaan dan kesaksian hidup kami agar semakin banyak orang yang percaya kepadaMu.
Janji: “Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong” —- Mazmur 72:12
Pujian: Santu Andreas Korsini dari Italia (1752-1834), kita peringati hari ini. Dikisahkan dulunya ia hidup berfoya-foya lalu ebrtobat dan masuk Ordo Karmel. Ia penuh kepedulian pada kaum miskin, juru damai bagi para bangsawan Italia yang senang saling serang saat itu.