YESUS SIAP MENOLONG
8 Januari,
R A B U (P)
1 Yohanes 4: 11-18
Mazmur 72: 1-2. 10-13
Markus 6: 45-52
(45) Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. (46) Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. (47) Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. (48) Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. (49) Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,(50) sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (51) Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, (52) sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
“Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung, karena angin sakak, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada merekaberjalan di atas air dan Ia hendak
melewati mereka” — Markus 6: 48
YESUS ADALAH Seorang Penolong. Ketika Ia melihat betapa payahnya para murid mendayung di danau, Dia mendatangi mereka dengan berjalan di atas air. Usaha Yesus itu membuat para murid semakin ketakutan. Mereka tidak mengenali Yesus yang berjalan di atas air. Mereka lebih berkutat pada pikiran mereka, pada ketakutan mereka, karena kondisi mereka saat itu. Karena takut campur bingung, mereka sampai tidak mengenali Yesus, sehinga mereka tidak menyadari Yesus yang penuh kuasa mendatangi mereka dengan cara itu. Mereka malah semakin ketakutan , karena mereka mengira Dia hantu, sehingga mereka berteriak-teriak saking terkejutnya.
Yesus yang tahu kondisi mereka dalam keadaan buruk buruk, sehingga Dia segera berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Ia lalu naik perahu mendapatkan mereka dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung. Sampai saat inipun para murid masih bingung, masih tidak mampu menyadari akan kuasa Yesus .
Mukjizat sedasyat itu yang mereka alami, masih mereka tidak mampu mengerti. Mata hati iman mereka belum tajam.
Lalu bagaimana dengan kita sendiri , yang percaya kepada Yesus, dan sudah bertahun-tahun menyebut dirinya kristiani, murid Kristus ? Apakah mata hati iman kita juga masih tumpul ? Kita masih kesukaran melihat kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa kehidupan ? Bisa saja karena selalu berpikir bahwa setiap keberhasilan kita anggap itu adalah usaha kita sendiri. Pada hal dalam segala tindak dan kerja serta pelayanan kita, Yesus selalu ada di balik itu semua.
Semoga peristiwa yang dituturkan dalam Injil hari ini menyadarkan kita betapa kita perlu melembutkan hati dan sekaligus mempertajam mata iman kita, agar mamupun melihat setiap kehadiran-Nya dalam setiap peritiwa kehidupan kita, juga dalam hidup sehari-hari. (HUI)
DOA : Ya Yesus, mampukan aku untuk senantiasa melihat kehadiran-Mu di balik semua peristiwa dalam hidupku !
JANJI : “Sebab Ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas dan orang yang tidak punya penolong”—Mazmur 72:12
PUJIAN: Hari ini kita peringati St. Petrus Thomas. Waktu berusia 21 tahun, ia masuk ke Ordo Karmelit. Ia dipilih oleh Paus, malahan berulang kali menjadi utusan Paus untuk tugas mendamaikan dan memajukan persatuan Gereja Timur. Ia dikenal sebagai rasul persatuan. Gereja. Ia meninggal di pulau Siprus, pada tahun 1366.