RABU
(Ungu)
08 April
Yesaya 50:4-9a
Mazmur 69:8-10.21bcd-22.31.33-34
Matius 26:14-25
(14) Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. (15) Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. (16) Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. (17) Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” (18) Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” (19) Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. (20) Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. (21) Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” (22) Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?” (23) Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. (24) Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” (25) Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”
MURID-MURID YANG RENDAH HATI
“Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!” —- Mazmur 69:33
SIAPAKAH YANG DIMAKSUD dengan murid-murid Yesus itu? Kita! Yaa kita ini ! Kita semua yang percaya dengan hati, dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus Kristus adalah Putera Allah yang diutus menjadi Juru Selamat bagi seluruh umat manusia, adalah murid-murid-Nya. Lantas, setelah percaya, apakah yang harus kita lakukan sebagai murid-murid Yesus?
Nabi Yesaya mengatakan, “Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” (Yes 50:4)
Sebagai seorang hamba, Yesaya taat kepada Tuhannya. Ia menyadari tugas yang diembannya yaitu untuk menyampaikan firman Tuhan kepada siapapun dia diutus.
Yesus mengutus kita untuk mengabarkan firman-Nya agar setiap orang yang mendengarnya mengalami hidup yang penuh sukacita. Bukan berarti hidup kita selalu indah dan mudah, tetapi kita pasti diberi-Nya kemampuan, kekuatan dan kedamaian untuk melewati semua rintangan.
Sebagai murid-murid Yesus, di samping mengabarkan firman-Nya, kitapun wajib memperkenalkan pribadi-Nya yang rendah hati kepada setiap orang.
Bagaimana caranya? Melalui diri kita! Dunia akan tahu Yesus adalah pribadi yang rendah hati melalui diri kita sendiri. Kita membawa Yesus dalam hidup kita, dalam sepak terjang kita. Maka pada saat kita memperlakukan dan melayani setiap orang dengan baik dan tulus, di situlah orang akan melihat Yesus yang rendah hati. “Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!” (Mzm 69:33)
Dan akhirnya, seperti yang disampaikan dalam Injil “ Murid -murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah” (Mat 26: 19).
Kita, sebagai murid-murid Yesus, mengarahkan hati kita seperti yang Dia kehendaki, memancarkan kerendahan hati-Nya. Dengan demikian, kita akan menjadi saksi Kristus bagi banyak orang, tanpa banyak perkataan, namun melalui sikap dan perbuatan yang rendah hati. (LP)
DOA : Bapa Yang Maha Baik, bimbinglah aku dengan Roh Kudus-Mu agar memiliki kerendahan hati sama seperti Yesus, Putera-Mu. Amin.
JANJI : “Ketika mereka sedang makan, (Yesus) berkata, ‘Aku berkata kepadamu, sesun gguhnya, seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku!’” — Matius 26:21
PUJIAN : BJ Habibie, Presiden ke-3 Indonesia, sahabat akrab Romo Mangunwijaya (alm) ini, merupakan sosok yang rendah hati. Meski cerdas, ia tidak sombong. Bapak Dirgantara ini selalu bersikap dan bertutur kata rendah hati kepada setiap orang di sekelilingnya.