28 Februari, 2019
KAMIS (Hijau)
Sirakh 5: 1-8
Mazmur 1: 1-4
Markus 9: 41-50
KATA-KATA TERKAHIR YANG BERKHASIAT
“Hati dan kekuatanmu jangan kauturuti, untuk berlaku sesuai dengan hawa nafsu hatimu!” —Sirakh 5: 2
BERAPA KALI kita mengucapkan kata-kata, seperti, “No problem”, “Aku mampu”, “Semua dalam kontrol!”, “Siapa yang bisa mengalahkan aku?” (Sir 5:1,3). Berhati-hati dengan kata-kata yang anda anggap sebagai kata terakhir dari anda. Mengapa ?
o Anda sama sekali tidak mempunyai bayangan, kira-kira “apa yang akan terjadi besok”,
o Hidup anda itu seperti “uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap bagaikan asap yang lenyap menghilang sesaat; sebenarnya kamu harusnya berkata ‘Jika Tuhan menghendaki, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu. Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu dan semua kemegahan yang demikian ada” (Yak 4: 14-16).
o Kadang-kadang kita juga mengatakan : “Sudah-sudah, aku tak akan berbuat lagi”, “Betul, aku sudah berdosa, tetapi apakah menimpa diriku? Sebab Tuhan itu panjang hati!” “Jangan berkata: Memang belas kasih-Nya besar, dosaku yang banyak ini pasti diampuni-Nya “(Sir 5:4,6).
o Tetapi janganlah kita terlalu menandaikan. “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan Diri-Nya dipermainkan” (Gal 6:7).
o Yesus itu sangat serius dalam hal dosa, dan bertobat itu satu-satunya pilihan lain sebagai ganti hukuman kekal. Maka, “Jangan menunda-nunda berbalik kepada Tuhan, jangan engkau tangguhkan dari ke hari. Sebab tiba-tiba meletuslah kemarahan Tuhan” (Sir 5:8).
Kata-kata terakhir dari kita sering berakhir dengan malapetaka. Tuhan Yesus juga mempunyai sabda-sabda terakhir, sabda yang membahagiakan: “Baik sekali perbuatanmu, hai hambaku yang baik dan setia. …Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat 25: 21).
Semoga sabda akhir seperti itu dri Yesus, ditujukan kepada anda dan saya ! (Obob)
Doa : Ya Bapa, semoga aku tidak berandai-andai tentang hidup, kasih, dosa dan hukuman kekal. Berilah diriku sikap yang realistik !
Janji : “Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air,
karena engkau pengikut Kristus. Ia tidak kehilana upahnya”
— Markus 9: 41
Pujian : Bukan hanya orang dewasa, anakpun tahu berbelarasa dengan saudaranya. Adrian yang baru berusia nam tahun, demi kesembuhan sakit telinga adiknya yang masih kecil, rela tidak minum susu sebelum tidur.