27 Desember 2019
JUM’AT (P)
St. Yohanes – Penginjil
1 Yohanes 1:1-4
Mazmur 97: 1-2,5-6,11-12
Yohanes 20: 2-8
(2) Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” (3) Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. (4) Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. (5) Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. (6) Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, (7) sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. (8) Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
MENEKANKAN KEILAHIAN YESUS
“Ia melihat-Nya dan percaya!” —Yohanes 20: 8
HAR INI, Gereja merayakan pesta St. Yohanes-sang penginjil. Yohanes ini adalah penulis Injil yang ke-empat, dan tiga surat serta Kitab Wahyu, dalam Kitab Perjanjian Baru. Dia-lahsalah satu dari ke-12 rasul dan ia juga yang dengan tabah berdiri di kakai salib, sewaktu Yesus disalibkan. Allahmemberkati Yohanes dengan karunia istimewa – sudut pandang surgawi tentang rencana keselamatan. Injil-nya lebih menekankan ke-Ilahi-an Yesus.
Kita akan mudah terbantu oleh gambaran untuk memperjelas sudut pandang Yohanes yang menegaskan keilahian Yesus ini. Gambarannya adalah sebagai berikut.
Yesus berdiri dalam suatu ruang. Ia berdiri di tengah ruang itu, yang memiliki tiga pintu. Katakanlah Yesus menghadap pintu yang ada di tengah.Karena menatap tengah maka ada pintu di sebelah kiri dansatu lagi di sebelah kanan. Katakan, St. Markus adalah pintu keluar yang di tengah, St.Lukas ada di kanandan St.Matius ada di sebelah kiri Yesus.
Tiap penginjil melihat dan memandang Yesus dari sisi-sisi yang berbeda: kiri, tengah dan kanan dari priadi Yesus. Mereka masing-masing menggambarkan pribadi yang sama dengan kisah-kisah yang sedikit berbeda-beda, dari sudut pandang mereka masing-masing.
Lalu bagaimana dengan Yohanes ? Ia digambarkan melihat pribadi Yesus dari ‘atas’,dari atap, dari sudut pandang surgawi. Yohanes memiliki sudut pandang ilahi dalambenaknya yang tertuang dalam seluruh Injilnya, tentang Yesus.
Keempat Injil itu memotret atau menggambarkan pribadi Yesus yang sama, tetapi dari sudut pandang yang berbeda-beda. Tiap penulis Injil memiliki sudut pandang sendiri, menggambarkan Yesus sedikit berbeda dari penulisInjil yang lain. Pandangan-pandangan yang sedikit berbeda-beda itu terwujud dalam Injilmasing-masing. Dalam hal ini sudut pandang Yohanes, boleh dikata, dengan sudutpandang surgawi, ialah sudut pandang Allah Bapa. Umumnya Injil Yohanes itu mengungkapkan relasi-Nya dengan Allah Bapa. Yesus diutus oleh Bapa (Yoh 5: 36) dan hidup di dalam Diri Bapa (Yoh10:38).
Sekarang, bersediakah anda membaca Injil Yohanes di Masa Natal ini ? Tetaplah bersama Yohanes memandang Yesusdari sudut padang surgawi. Pecayalah bahwa Yesus dan Bapa itu Satu (Yoh 10: 30).
DOA : “Ya Tuhanku – ya Allahku” — Yohanes 20:28
JANJI : “Apa yang ada sejak semula, yang tekah kami dengar, yang tekah kami lihat,dengan mata kami, Yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami, tentang Firman Hidup – itulah yang kami tuliskan kepada kamu” — 1 Yohanes 1:1
PUJIAN: Kalau kita baca, pandangan Yohanes sangatlah meneguhkan iman kita kepada Yesus. “Semuanya itu itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada Nama Anak Allah tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (1 Yoh 5:13). Kita sangat berhutang budi kepada sang penulis Injil ke-empatini, St. Yohanes.