APA YANG ADA
DALAM PIKIRAN KASIH
17 Januari, 2020
St. Antonius
JUM’AT (P)
1 Samuel 8: 4-7
Mazmur 89: 16-19
Markus 2: 1-12
(1) Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. (2) Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, (3) ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. (4) Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. (5) Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (6) Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: (7) Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? (8) Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? (9) Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? (10) Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” –berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–: (11) Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! (12) Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”
“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu ‘Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni’ ” —Markus 2: 5
MAKSUD HIDUP kita ini adalah guna menembanglan relasi yang semakin mendalam dengan Yesus, sehingga kita akn mempersembahkan hidup kta ini seutuhnya kepada-Nya. Upama saja, apa yang paling penting dalam pikiran Yesus. Ia melihat orang lumpuh itu, diturunkan dalam suatu papan dari atap rumah yang dibuka, Yesus berkata, “Anak-Ku, dosamu diampuni!” Pikiran Yesus berpusat pada pengampunan dosa-dosa kita. Ia wafat di kayu salib tiada lain guna mengambil dosa (1 Ptr 2:24).
Dan lagi sewaktu Yeus melihat empat orang menurunkan orang lumpuh itu pada papan, Yesus melihat iman mereka (Mrk 2: 5). Yesus mencari-cari iman, sebab karena iman kita memperoleh rahmat pengampunan atas dosa-dosa kita, dan karena pengampunan dosa ini, kita akan dapat tumbuh berkembang dalam iman. Dan makna nama “Yesus” sendiri adalah “Yahwe menyelamatkan”. Maka baiklah kita mengharapkan bahwa Yesus akan selalu memikirkan apa saja yang masuk ke dalam aspek-aspek ekselamatan, conotoh saja, rahmat, iman, pengampunan dosa dan hidup kekal.
Untuk langsung merujuk kepada Yesus, kita perlu memiliki “budi pikiran Yesus sendiri” (1 Kor 2: 16) dan juga memiliki apa yang diunggulkan. Sewaktu kita berpikir-pikir akan upaya supaya semakin serupa Yesus, kita akan semakin dalam mengasihi Dia dan datang memuji menyembah-Nya, kalau kita mengasihi Dia dengans egenap hati kita dan pikiran kita (Luk 10:27).
Mari kita tergerak unytuk lebih mengenal Yesus lagi. Menemrima Dia selaras kehendak-Nya. Mengasihi Dia serta mempersembahkan diri kita seutuhnya kepada-Nya.
DOA :Bapa, kami mohon rubahlah pikiranku ini agar aku benar-benar bisa mengasihi-Mu lebih lagi !
JANJI :”Engkaulah kemuliaan kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami menunggu
PUJIAN:Kita rayakan St. Antonius, pelopor hidup bertapadalam Gereja. Ia menghayati secara radikal kemiskinan Injili (Mat 19:21). Dia tinggal di padang gurun Mesir. Pola hidup miskinnya justru menarik banyak orang. Mulailah di awal abad -4 , corak hidup pertapa dalam Gereja, atau Monastik. Dan dia-lah Bapa Monasticisme.