Pernikahan Anda dalam Bahaya? Berpalinglah kepada Santo Joseph
St. Joseph sering dipanggil sebagai pelindung pernikahan bahagia, siap membantu pasangan menguasai atau mempertahankan hubungan mereka dalam berhadapan dengan badai apa pun.
Mempertahankan pernikahan yang bahagia di dunia saat ini tidaklah mudah. Pernikahan seringkali malah tampak seperti bencana yang tidak akan pernah terselesaikan.
Meskipun ada banyak hal praktis yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan pernikahan, salah satu cara adalah meminta bantuan ilahi melalui perantaraan St. Joseph.
St. Joseph dikenal sebagai santo pelindung pernikahan bahagia, karena dia mendapat hak istimewa untuk menikah dengan Perawan Maria! Banyak yang telah meminta bantuannya untuk pernikahan mereka dan tidak pernah kecewa.
Buku abad ke-19 Devotion to Saint Joseph menjelaskan alasan kita perlu atau harus beralih ke perantara surgawi khusus ini.
Dunia, bisa kita katakan, menyerupai lautan luas yang diguncang oleh badai dan diselingi dengan beting atau timbunan lumpur yang tak terhitung banyaknya. Ada pernikahan yang terasa seperti kapal yang akan karam.
Mereka yang merasa berada dalam bahaya membutuhkan pilot yang baik untuk memandu mereka dengan selamat ke pelabuhan. Tapi, pertaanyaannya, bisakah mereka mendapatkan seseorang yang lebih berpengalaman daripada St. Joseph, yang atas kehendak Tuhan sendiri mengontrak pernikahan yang paling murni dan paling bahagia?
Penulis kemudian mendesak semua pasangan untuk beralih ke St. Joseph sebagai model dan pelindung.
Jika Anda ingin memelihara kedamaian dalam pernikahan, dan dengan kata lain ingin membuat rumah Anda tenang dan bahagia, tempatkan itu di bawah perlindungan St. Joseph yang Tuhan tetapkan sebagai kepala Keluarga Kudus. Biarlah dia menjadi penasihat Anda, pengurus Anda, model Anda. Tuhan sendiri telah menetapkan dia sebagai pelindung mereka yang masuk dalam lembaga pernikahan.
Jika Anda mencari bantuan spiritual selama krisis pernikahan Anda, jangan ragu untuk berpaling ke St. Joseph, meminta bantuannya, tetapi yang terpenting meniru kebajikannya. (Aleteia/BPK)