Perjumpaan Dengan Yesus

June 25, 2021

JUMAT 25 Juni 2021. PEKAN BIASA XII Bacaan : Kej.17:1.9-10.15-22; Mzm.128:1–5; Mat.8:1-4.

Matius 8:3, menulis. Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir.’ Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.” .

Dalam Injil hari ini dikisahkan perjumpaan Yesus dengan orang kusta. Kusta adalah penyakit yang sangat menjijikkan dan sangat dijauhi pada jaman itu. Tetapi di zaman saya remaja, Disalah satu pinggiran kota tempat saya dibesarkan, ada rumah sakit lepra yg jauh dari perumahan masyarakat. Pernah saya menanyakan kepada orang tua dari teman saya, mengapa rumah sakit lepra harus di pinggir kota, dan dijauhkan dari masyarakat. Jawab orang tua teman saya, karena penyakitnya dapat menular selain itu harus ditangani secara khusus karena kulitnya menjadi rusak.

Dari keterangan dokter ayah teman saya tersebut,  terasa sangat kasihan o melihat orang yang mengidap kusta. Namun, dalam Injil hari ini seolah-olah penyakit ini menjadi bahan lucu-lucuan. Kenapa?  Orang kusta datang kepada Yesus dengan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku”. Orang kusta sebenarnya terisolasi. Tidak hanya secara fisik tetapi juga secara sosial. Ada tempat khusus untuk mereka dan umumnya dipasang lonceng di kaki mereka sehingga kalau mereka sedang berjalan, orang lain tahu mengambil jarak. Lebih parah dari physical distancing saat ini. Tapi,  menjadi pertanyaan, koq bisa bertemu dengan Yesus? Nah, itu tadi kalau hidup dirasa sebagai misteri, hal yang paling sulit pun bisa menjadi hal yang sangat menarik. Si kusta terisolasi, tapi koq tahu bahwa sang Guru dari Nazaret adalah penyembuh yang melampaui dari para tabib zaman itu . Hasilnya, perjumpaan dengan Yesus membuat si kusta sembuh.

Pengetahuan si kusta bukan pada latar belakang akademis tentang sang Guru dari Nazaret. Didalamnya ada iman, pengharapan dan meyakini kasih Sang Guru dari Nazaret bahwa Ia dapat memulihkannya.

Dalam situasi Pandemi ini tahap kedua yg saat ini kita alami, semoga pengalaman dan iman kita membuat kita tahu berbuat sesuatu agar kita bisa berjumpa dengan sang Guru dari Nazaret.

Marilah kita berdoa: “Tuhan, kami rindu berjumpa dgn Dikau dan kami yakin dgn penuh pengharapan bahwa Engkau dpt memulihkan sgla situasi. Kini dan sepanjang masa. Amin.
Met Hari Jumat.