Menjadi Tanah Yang Baik dan Subur.
RABU 27 Pekan Biasa III
Bacaan : Ibr. 10:11-18; Mzm :110:1.2.3.4. Markus. 4:1-20.
Injil Markus 4:20, menulis. Yesus berkata : “Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”
Perumpamaan ini menunjukkan bahwa kita dapat memupuk hati kita sehingga, ketika sang penabur menaburkan benihnya ke dalam diri kita, maka kita akan siap untuk menerima benih (sabda/firman) itu dan memahaminya agar dengan demikian dapat berbuah. Bagaimana kita dapat menjadi tanah yang baik dan subur? Kita dapat mulai dengan memohon kepada Roh Kudus untuk mengisi diri kita dengan suatu hasrat yang tulus akan sabda Allah dan suatu keterbukaan terhadap kuasa sabda Allah itu guna mengubah dan membentuk diri kita. Kita juga dapat membuat diri kita tersedia bagi Allah sehingga “benih” di dalam diri kita dapat menghasilkan akar yang dalam serta kuat, dan dapat menghasilkan buah secara berlimpah. Melalui doa-doa harian, bacaan Kitab Suci serta partisipasi aktif dalam Misa Kudus, kita dapat membawa makanan bagi diri kita secara tetap, menciptakan suatu keadaan di mana benih sabda Allah dapat bertumbuh dan menjadi produktif. Karena selalu ada godaan, masalah dan kesulitan, lalu muncul kekhawatiran dan tipu daya kekayaan yang bisa menghimpit sabda itu sehingga tidak berbuah. Maka dari itu jagalah hati kita supaya tetap lembut dan lunak, tetap subur sehingga selalu siap menyambut Firman Tuhan.
DOA: “Ya Bapa surgawi, berkat rahmat-Mu buatlah agar hidup kami berbuah demi kemuliaan-Mu. Tumbuhkanlah dalam hati kami suatu hasrat untuk menerima sabda-Mu. Ubahlah hati kami supaya menjadi tanah yang baik dan subur bagi sabda-Mu untuk tumbuh dan berbuah. Amin.”
Met Hari Rabu.