Kelahiran Baru dalam Roh.
SELASA 13 April 2021 PEKAN PASKAH II Bacaan : Kis.4:32-37; Mzm.93:1ab.1c-2.5; Yohanes.3:7-15.
Injil Yohanis 3:12, menulis. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Pada hari ini, Injil berkisah tentang dialog Nikodemus dengan Yesus. Apa yang ditanyakan oleh Nikodemus dijawab oleh Yesus dengan persoalan kelahiran baru, kelahiran dalam Roh. Apakah Nikodemus menangkapnya? Tidak, ia mempunyai pola pikir yang berbeda. Yang ditangkapnya adalah persoalan kelahiran fisik seperti kelahiran bayi.
Secara manusiawi, Nikodemus memikirkan bagaimana seseorang dilahirkan kembali, terlebih bagaimana mungkin seorang yang sudah dewasa dan tua hendak dilahirkan kembali. Apakah bentuk seperti itu yang masuk kembali dalam Rahim seorang perempuan? Tidak mungkin dan tidak masuk akal. Sementara yang Yesus maksudkan adalah hidup dalam kebaruan, hidup dalam Roh, dilahirkan secara baru dalam Roh.
Kelahiran baru hanya bisa terjadi dalam iman akan Yesus Kristus, Ia yang telah turun dan surga dan kembali ke surga. Itulah kelahiran baru dalam Roh. Seperti kelahiran seorang bayi, peralihan dari hidup lama kepada hidup yang baru sering kali perlu melewati berbagai hal yang membuat tidak nyaman, membuat ragu-ragu, mungkin juga bertanya-tanya tentang hal itu. Peralihan kelahiran baru dalam Roh tidak mudah diterima oleh setiap orang. Seperti bayi yang tidak terima ketika lepas dari kenyaman dalam Rahim dengan menangis, demikian juga seorang yang dilahirkan kembali dalam Roh disertai dengan mungkin tangisan yang luar biasa. Jika tangisan itu bukan berasal dari diri sendiri, sangat mungkin juga tangisan itu berasal dari orang lain, orang-orang yang ada disekitarnya, yang mungkin juga berusaha menghalagi proses kelahiran baru itu.
Peristiwa kebangkitan menjadikan para murid dilahirkan kembali dalam Roh. Mereka yang tadinya hidup dalam manusia lama, kini menjadi manusia baru dalam Yesus Kristus yang bangkit dari mati. Manusia lama ditinggalkan, manusia baru dikenakan para murid. Mantel dari manusia baru itu adalah Yesus Kristus sendiri. Buahnya adalah mereka menjadi orang-orang yang berani dan cerdas dalam banyak hal, terlebih dalam hal mewartakan kebangkitan Tuhan. Kelahiran baru dalam Roh menjadikan cara hidup para murid juga dalam kebaruan, mereka bersekutu dalam doa dan dalam kehidupan harian.
Persekutuan dengan Yesus Kristus itulah yang menjadikan hidup kita baru. Tanpa itu kita masih dalam manusia lama. Persekutuan itu menjadikan hidup kita nyaman kembali, hidup kita bisa berbuah, kita mempunyai jaminan keselamatan di dalamnya.
Seberapa beranikah kita senantiasa lahir kembali dalam Roh? Janji harapan kelahiran baru dalam Roh adalah kehidupan kekal dan keselamatan.
Marilah boa : Ya Tuhan, semoga kami berani senantasa membarui diri menuju yang lebih baik dan lebih kudus. Semoga apa yg kami perbuat menjadi perwujudan hidup baru kami dlm Roh dan kebenaran. Semoga kami tidak mudah lelah menjadi manusia baru dalam nama-Mu. Amin.
Met Hari Selasa.