JAWABAN ADIL

March 22, 2021


Hidup ini diwarnai dengan macam-macam ketidakadilan. Mulai ketidakadilan sosial, politik, ekonomi, hukum hingga keagamaan. Penganut agama minoritas diperkusi, lemah di depan hukum; tak mampu membela diri. Sementara begitu banyak anak tidak punya uang untuk mendapat pendidikan yang layak, ada pejabat yang menghamburkan uang untuk program yang tidak jelas “juntrung”-nya.

Di hadapan pelbagai macam ketidakadilan itu ada yang berusaha sambil berdoa untuk mendapat keadilan. Namun ada pula yang sudah tak mampu lagi berdoa menuntut keadilan. Adakah Tuhan Allah tuli atau tidak mendengarkan?

Kisah tentang Susana dalam Kitab Daniel dan perempuan berdosa dalam Injil Yohanes memberikan jawabannya. Bagaimana bisa dijelaskan?

Susana yang dituduh oleh dua tua-tua (hakim) telah berzinah di taman berseru kepada Tuhan. Karena dua tua-tua itu bernafsu terhadap Susana tetapi tidak terpenuhi, mereka membuat tuduhan palsu dan keji terhadapnya. Ketika Susana hendak dihukum mati, Tuhan membangkitkan keberanian dalam diri Daniel yang kemudian membebaskan Susana dan menghukum dua pendusta itu. Khalayak pun memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya (Dan 13: 60).

Sang Guru Kehidupan harus mengambil keputusan tentang seorang wanita yang dibawa kepada-Nya oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka mendapatinya telah berzinah. Menurut hukum Musa, wanita demikian harus dirajam sampai mati. Karena mereka menanyai terus, Sang Guru berkata, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” (Yoh 8: 7). Mereka pun pergi satu per satu mulai dari yang tertua (Yoh 8: 9). Ketika Sang Guru tinggal berdua dengan wanita itu, Dia bersabda,”Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Yoh 8: 11).

Susana berdoa dan didengarkan. Wanita berdosa itu tidak meminta, tetapi diampuni dengan pesan supaya tidak berdosa lagi.

Allah itu ada dan Dia mendengarkan orang yang berharap dan berseru kepada-Nya. Meski belum seluruh jawaban terwujud, pelan dan pasti keadilan untuk rakyat mulai terasakan. Benar, Allah tidak diam. Dalam belaskasihan-Nya yang besar Dia memberikan jawaban adil.

Senin, 22 Maret 2021
RP Albertus Herwanta, O. Carm.