Hahekat Manusia Yang Sebenarnya.
SELASA 27 Juli 2021.PEKAN BIASA XVII
Bacaan : Kel. 33:7-11;34:5b-9.28; Mzm. 103:6-13; Mat. 13:36-43.
Injil Matius 13 : 43, menulis. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
Gandum sebagai benih baik bertumbuh menjadi gandum. Esensi manusia sebagai citra Allah bertumbuh menjadi manusiawi. Ciri manusiawi adalah tenggang rasa, peduli, serta rela menolong sesama. Sikap ini semestinya menjadi sikap asli manusia. Idealnya tidak ada manusia yang jahat. Namun ternyata disela-sela waktu, ada kejahatan yang menyeruak dalam diri manusia. Kejahatan itu buah dari ambisi serta keinginan untuk mementingkan diri sendiri. Contoh di saat-saat pademik covid 19, banyak orang lagi kesusahan ada saja yg menaikkan harga dan mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya. Itulah Kejahatan, inilah yang disebut buah dari pembangkangan terhadap hakekat manusia itu sendiri. Manusia ingin lepas kendali, menguasai, serta semaunya sendiri. Keadaan ini terus bertumbuh dalam hidup manusia. Sikap ini pun bisa bertumbuh menjadi besar, mengakar dengan kuatnya, dan melekat dengan eratnya. Maka tidak heran jika ada manusia yang sangat keji dan sadis sekali. Semakin jahat semakin bangga. Aneh.
Kalau saja boleh usul apabila kejahatan mau bertumbuh dalam diri kita semestinya Tuhan menghalangi. Istilahnya kita disterilkan dari kejahatan. Kita dilindungi sehingga baik terus adanya. Tapi sayang disayang, Tuhan tidak berpikiran demikian. Tuhan malahan memberikan keduanya kesempatan untuk bertumbuh. Pertumbuhan itu tidak dihalangi-Nya. Ternyata yang Tuhan inginkan agar manusia dengan karunia akal budi (pengetahuan) dan kebebasan, sadar diri sebagai gambar Allah sendiri. Manusia menentukan pilihannya untuk tetap tumbuh sebagai gandum, tidak menjadi ilalang. Dengan pilihan itu maka pada akhir zaman, buahnya kebahagiaan abadi. Demikian juga dengan pilihan sebaliknya. Jika ilalang yang dipupuk bertumbuh dalam diri, pada akhir zaman akan dihadiahi neraka abadi. Nah mari kita menentukan sikap mumpung masih hidup, bertumbuh sebagai gandum Kristus atau ilalang iblis? Jangan salah pilih ya, Gandum Kristus. Amin.
Marilah Berdoa: Tuhan, semoga kami bertumbuh sebagai gandum Kristus, untuk tetap menggasilkan kebajikan-kebajikan terhadap sesama. Amin.
Met Hari Rabu.