Hadir Secara Rutin dalam Persekutuan Doa, Pentingkah?

September 13, 2020

Oleh Vinsensius Chandra, Koordinator BPK PKK KAJ

Sebuah PD menikmati hadirat Tuhan

Sebuah PD menikmati hadirat Tuhan

Saya sering bertanya kepada orang yang hadir di persekutuan doa, “Mengapa hadir di Persekutuan Doa Pembaruan Karismatik Katolik (PD PKK) ?” Banyak yang menjawab, “Untuk memuji Tuhan.” Ada lagi yang mengajawab, “Untuk mendengarkan Firman Tuhan”. Ada lagi yang menjawab, “Untuk bertemu dengan teman seiman.” Tapi tidak sedikit juga yang menjawab, “Untuk mendapat ketenangan.”

Di tengah tantangan dunia ini, persoalan ekonomi, masalah pekerjaan, usaha , relasi yang kurang harmonis antara anggota keluarga (orang tua, anak, suami, istri), sakit, masalah keuangan, godaan dunia dan kenikmatan daging, kita memerlukan oase dan kekuatan. Bila kita sendirian menghadapinya, maka kemungkinan besar kita akan kalah, jatuh dalam keputusasaan, keletihan, dan beban yang kita panggul akan berat. Maka kita perlu dan harus bersekutu dengan teman-teman seiman dalam doa, pujian penyembahan dan Sabda Tuhan yang menguatkan, menghibur dan memberi kekuatan.

Untuk bertumbuh dalam hidup rohani, ada 5 sarana yang bisa membantu, yaitu Sakramen , Doa, Sabda Tuhan , Komunitas dan pelayanan. Dalam Persekutuan Doa Pembaruan Karismatik Katolik (PD PKK), kelima hal itu terjadi. Satu saja dari jari-jari pertumbuhan itu hilang , maka hidup rohani kita tidak bertumbuh.

Kesaksian Pribadi

Saya mengenal dan aktif dalam PDPKK sejak tahun 1989.    Lewat retret penyembuhan batin, saya mengalami kesembuhan dan pencurahan   Roh Kudus. Sejak itu saya terlibat aktif dalam  PDPKK, bahkan menjadi koordinator pertama tahun 1990 di PD PKK Paroki Fransiskus Xaverius, Tanjung. Priok. Saya tidak pernah absen dalam PDPKK selama bertahun-tahun, sampai ketika saya berkeluarga.

Dengan alasan sibuk, saya tidak lagi aktif dan tidak  menghadiri PD PKK  lagi selama setahun. Walaupun saya tetap doa pribadi, membaca Sabda Tuhan, ikut Ekaristi, tapi tidak ikut PDPKK dan tidak melayani. Tanpa saya sadari, saya mengalami kelesuan rohani. Rohani tidak bertumbuh dan tidak ada semangat dalam pelayanan.  Padahal koordinator PDPKK di paroki saya sering mengingatkan dan mengajak untuk hadir dalam PDPKK. Saya beralasan sibuk, padahal sebenarnya saya malas.

Untunglah kejadian itu hanya berlangsung setahun, saya mulai datang lagi dalam PDPKK di paroki saya dan mulai aktif, barulah saya mulai mengalami lagi kebangkitan rohani. Sejak itu, sudah 24 tahun  terakhir ini, saya tidak pernah absen  dalam PDPKK.

Memelihara Hidup dalam Roh

Setelah mengikuti SHDR (Seminar Hidup dalam Roh Kudus) dan mengalami Pencurahan Roh Kudus, maka biasanya seseorang akan mengalami Allah mengasihinya dan begitu dekat dan mengalami karunia-karuniaNya. Semangatnya begitu bernyala-nyala untuk mengasihi Tuhan dan melayani sesama.

Tapi begitu beberapa minggu atau bulan, apabila tidak dipelihara, maka semangat dan kehidupan dalam Roh ini menjadi pudar. Bagaimana memeliharanya?

Setia dan tekun menghadiri dan aktif dalam PDPKK.  Dan dalam PDPKK, lakukan hal-hal berikut :

  1. Puji dan sembah Tuhan, masuk mengalami hadiratNya.
  2. Praktikkan Karisma Roh Kudus seperti karunia berdoa dalam roh, karunia nubuat, karunia Sabda pengetahuan, karunia  membedakan roh, dan karunia  Roh Kudus lainnya.
  3. Baca dan mendengarkan Sabda Tuhan.
  4. Timba pewartaan Sabda dan kesaksian serta sharing teman seiman
  5. Doa bersama, saling mendoakan untuk meneguhkan dan menyembuhkan.
  6. Dalam suasana persaudaraan, saling mengasihi, memperhatikan dan menguatkan bersama teman teman seiman .

Saran Praktis

Bagi anda yang mengikuti PD PKK dengan sungguh-sungguh, suasana yang anda akami ketidak datang dan ketika pulang pasti berbeda. Itu tandanya Anda mengalami Hadirat dan Kuasa Tuhan serta dikuatkan dan bertumbuh dalam hidup rohani.

Agar kita mengalami damai, penyembuhan,  kekuatan baru, kasih yang berkobar dan semangat untuk melayani, maka kita harus :

  1. Aktif bernyanyi dengan penghayatan.
  2. Aktif berdoa dari hati yang terdalam.
  3. Aktif menyembah Tuhan.
  4. Aktif dan berani melangkah dengan iman, mempraktikkan Karisma Roh Kudus.
  5. Aktif membagikan sharing iman , kalau kita mengalami Kasih Tuhan
  6. Tidak usah ragu minta doa dari team atau pelayan, kalau kita sedang mengalami keletihan, kesesakan atau beban berat.
  7. Bagi tim pujian, ajaklah umat aktif bernyanyi dan berilah kesempatan umat untuk berdoa mengungkapkan syukur dan kerinduan haatinya kepada Tuhan.
  8. Bagi tim doa , doakanlah umat yang membutuhkan pelayanan doa dengan iman dan kasih
  9. Bagi tim pelayan, perhatikanlah dan jadilah teman bagi umat yang hadir, sehingga semua yang hadir mengalami suasana kasih.

Akhirnya sesuai sabda Tuhan dalam Ibrani 10 : 25: Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan -pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.