Diubah Menjadi Gandum.
SABTU 24 Juli 2021.PEKAN BIASA XVI
Bacaan :Kel. 24:3-8: Mzm.50:1-2.5-6.14-15; Mat. 13:24-30.
Injil Matius 13:30, nenulis. Yesus berkata: Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.
Perumpamaan ini menunjukkan kepada kita bahwa apabila Allah menyatakan diri-Nya kepada kita, kita dapat merasa bersalah dan bahkan terkutuk, karena rancangan Allah bukanlah rancangan kita, dan jalan-Nya bukanlah jalan kita (lihat Yes 55:8). Kita bertanya: “Mengapa tidak langsung saja mencabut lalang dan biarkan gandum itu bertumbuh?” Respons tergesa-gesa seperti itu menunjukkan bahwa kita perlu merefleksikan lebih lanjut satu hal: Sebagai ‘siapa’ Allah menyatakan diri-Nya? Allah kita bukanlah ‘seorang’ Allah yang langsung menghukum. Ia adalah Allah yang panjang sabar yang menawarkan setiap “lalang” kesempatan untuk diubah menjadi “gandum”. Selagi kita mulai sedikit memahami kerahiman Allah dan kesabaran-Nya, maka hati kita dapat disentuh dengan suatu hasrat untuk ikut ambil bagian dalam misi-Nya mentransformir dunia kita sehingga dapat menjadi lahan yang subur dan menghasilkan buah. Kita semua mengakui bahwa musuh dapat menaburkan benih lalang, namun Allah tetap yakin bahwa Dia dapat membawa kebaikan dan mengalahkan kejahatan.
Santa Katarina dari Siena pernah mengatakan bahwa Allah adalah “lautan yang dalam”: “semakin banyak yang kita cari, semakin banyak pula yang kita temukan, dan semakin banyak yang kita temukan, semakin banyak pula yang kita cari.” Pada waktu kita berdoa, ketika kita membaca Kitab Suci, bahkan perumpamaan-perumpamaan Yesus yang paling sederhana sekali pun, Ia mengejutkan kita dengan pernyataan-Nya yang tak sebagaimana diharapkan sebelumnya: pernyataan kasih-Nya, kerahiman-Nya, kesenangan-Nya serta sayang-Nya akan ciptaan-Nya. Singkat cerita: Allah menjungkirbalikkan asumsi-asumsi kita dan membuktikan bahwa diri-Nya lebih setia dan jauh lebih penuh dengan kuat-kuasa daripada apa yang kita pernah bayangkan!
DOA: Ya Tuhan, Aku ingin mengenal kuat-kuasa-Mu untuk mengubah hati manusia, –bahkan hatiku sendiri juga, agar dapat menjadi gandum yang terbaik. Amin.
Met Akhir Pekan.