DAYA PENYEMBUH YANG SEBENARNYA
Oleh RP Albertus Herwanta, O. Carm
Tatkala menyadari keterbatasannya, manusia kerap menemukan adanya kekuatan suprahuman yang lebih kuat daripada dirinya. Selama manusia masih berhenti pada tataran manusiawi belaka, betapa sering dia harus berhadapan dengan kesulitan yang membatasinya.
Naaman, panglima Aram hanyalah salah satu contoh kecil. Dia yang terkena kusta itu dikirim oleh raja Aram ke Israel untuk menjumpai nabi Elisha agar disembuhkan. Setelah tiba di depan rumah sang nabi, tanpa ditemui, dia disuruh membenamkan diri dalam air di sungai Yordan. Dia merasa dilecehkan karena tidak ditemui; malah hanya disuruh mandi di sungai. Dia berpikir bahwa di negerinya sendiri sungai yang lebih baik daripada sungai Yordan. Namun karena mendengarkan kata-kata hambanya untuk melakukan pesan nabi, Naaman sembuh. Setelah keluar dari sungai Yordan kulitnya menjadi seperti kulit anak kecil. Sehat, utuh dan muda lagi.
Pengalaman itu menyadarkan dia bahwa di Israel ada Tuhan. Dia berkarya lewat ciptaan-Nya, yakni nabi Elisha dan air sungai Yordan. Karya-Nya itu terjadi lewat cara yang biasa dan sederhana. Namun ketika orang percaya kepada-Nya akan mengalami “mukjizat” besar.
Berbeda dari orang Nazaret yang tidak mau percaya akan utusan Tuhan dan ajaran-Nya. Meski mereka mendengar ajaran Sang Guru Kehidupan dan kehadiran-Nya mereka masih meminta tanda yang memuaskan keinginan mereka. Karena tidak dipenuhi dan malah disindir, mereka marah dan mengusir Dia dari kota mereka.
Percaya kepada kekuatan Tuhan dan daya-Nya yang menyembuhkan dan membebaskan memerlukan proses. Utamanya, orang perlu menyadari kelemahan dirinya untuk bisa berpasrah kepada Allah yang berkarya lewat cara-cara di luar pemikiran dan perhitungan manusia. Bisa amat kecil, tersembunyi dan sederhana; bisa pula terjadi dalam cara yang amat spektakuler dan luar biasa.
Mereka yang dengan rendah hati mematuhi kehendak-Nya, merasakan kehadiran dan daya kuasa-Nya. Hanya kepada-Nya orang dapat memohon dan mendapatkan penyembuhan dan pembebasan sejati. Mengapa? Karena Dialah daya penyembuh yang sebenarnya.
Senin, 8 Maret 2021