Bunda Maria Menjadi Bunda Para Murid
15 RABU 15 Sept 2021. Pw. SP. Maria Berdukacita. Bacaan :Ibr. 5:7-9; Mzm.31:2-3a.3b-4.5-6.15-16.20; Yoh.19:25-27/ Luk.2:33-35.
Injil Yohanes 19:26-27, menulis. “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.”
Hari ini kita merayakan pesta Maria Berdukacita. Sewaktu Maria dan Yoseph mempersembahkan Yesus ke Bait suci pada umur delapan hari, Simeon sudah mengingatkan Maria. Katanya: “Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Apa yang dikatakan oleh Simeon ini sudah menjadi kenyataan dalam hidup Bunda Maria. Bunda Maria sepanjang hidupnya mengalami apa yang sudah diramalkan oleh Simeon. Injil hari ini menceriterakan kepada kita kepedihan Bunda Maria. Ia menyaksikan apa yang dialami anaknya di kayu salib. Kita bisa membayangkan penderitaan seorang ibu. Hatinya hancur menyaksikan anak kandungnya disengsarakan, dipaku pada kayu salib dan mati. Tetapi dia menerima semuanya dengan penuh iman.
Satu hiburan yang sangat luar biasa yang diterima oleh Bunda Maria pada waktu ia lagi berdukacita di bawa kaki salib Yesus adalah, ia dipercayakan oleh Puteranya untuk menjadi Bunda para muridNya, dan Puteranya meminta para murid-Nya yang diwakili oleh Yohanes untuk menerima Bunda Maria sebagai Bunda Gereja. Kepercayaan ini diterima Bunda Maria sebagai satu hadiah yang sangat bagus, sekaligus sebagai satu kekuatan dan hiburan baginya di saat ia lagi berdukacita. Sejak saat dipercayakan oleh Puteranya, Bunda Maria selalu hadir di tengah para Murid Yesus Kristus dan selalu melihat dirinya sebagai Bunda para murid dan para murid Kristus adalah anak-anaknya.
Saudara-saudari … Bunda Maria adalah seorang ibu yang sudah disiapkan oleh Tuhan sendiri untuk menjadi Bunda Kristus. Perjalanan hidupnya penuh suka dan duka. Kedukaan yang dialaminya tidak membuat dia lari dari pada Tuhan, sebaliknya ia menerima semuanya sebagai bagian dari rencana Tuhan. Apa yang sudah diikrarkanya yaitu aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu, selalu diamalkan sepanjang hidupnya. Ia sangat setia dan bertanggungjawab akan tugasnya sebagai hamba Tuhan.
Pertanyaan untuk kita: Apakah kita tetap setia dan bertanggungjawab kalau kita ditantang dan alami banyak penderitaan? Apakah kita selalu menerima Bunda Maria masuk ke dalam lubuk hati kita secara pribadi dan dalam keluarga kita? Apakah kita selalu menghormati dan menjaga nama baik dari Bunda Maria sebagai Bunda Yesus Kristus?
Marilah saudara-saudari … Kita mengajak Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Semoga berkat bantuan doanya kita pun selalu setia dan bertanggungjawab menjalankan tugas yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita.
Marialah Berdoa : Tuhan Yesus, disaat-saat puncak penderitaanMu, Bunda Maria tetap setia dan merasakan penderitaanMu. Semoga kami tetap setia dan bertanggung jawab atas iman kami didalam segala peristiwa hidup. Bunda Maria bunda Gereja doakanlah kami. Amin.
MET HARI RABU.