Blogs

Hidup sebagai perjalanan ditempuh pelan-pelan untuk mencapai tujuan. Bekal dibutuhkan. Itu hanyalah alat. Bukan hal utama yang padanya manusia melekat. Fasilitas; suatu saat mesti dilepas. Bekal yang dijadikan tujuan menghambat perjalanan. Orang muda yang datang kepada Sang Guru Kehidupan paham benar akan tujuan hidup. Dia bertanya, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh […]

August 16, 2021
Antara Harta

Alam bawah sadar menyimpan minimal dua macam keinginan dasar. Pertama, bahwa manusia ingin bertahan hidup. Upaya dan kerja keras menghadapi serangan Covid-19 nyata-nyata menegaskan hal itu. Sejauh mampu, berapa pun akan dibayar untuk menyelamatkan nyawa. Kedua, bahwa manusia itu mendambakan hidup yang mulia. Tidak seorang pun secara sadar mau diposisikan di tempat yang rendah; kalah. […]

August 15, 2021
Puncak Kemuliaan

Injil Matius 19:14-15, menulis. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yg empunya  Kerajaan Sorga.”  Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ”.

August 14, 2021
MEMBERI BERKAT KEPADA MEREKA

Apakah kita takut / panik menghadapi masalah, kesulitan dan tantangan hidup ?
Tuhan mengajarkan kita untuk Tenang dan Percaya

Apakah kita takut / panik menghadapi masalah, kesulitan dan tantangan hidup ?

Sebagai makhluk yang kodratnya kasih, hidup manusia tumbuh berkembang tatkala saling mengasihi. Hidup demikian diwarnai konsekuensi. Salah satunya adalah melukai atau dilukai. Semakin erat relasi kasihnya, makin sensitif dan mudah terluka. Mengampuni menjadi jalan menyembuhkan luka itu, karena kasih dan pengampunan itu bak saudara kembar; dua sisi dari satu mata uang yang sama. Sulit membayangkan […]

August 12, 2021
SABAR MENGAMPUNI

Mat 18:21-22, menulis. “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”

PENGAMPUNAN YANG TIADA BATASNYA