Oleh Romo Albertus Herwanta, O. Carm Dalam masyarakat yang belum maju ilmu kedokterannya, penyakit kusta tidak bisa disembuhkan. Karena membawa kematian, para penyandang kusta harus mengasingkan diri dari masyarakat luas. Mengapa demikian? Pertama, menyandang kusta berarti dekat dengan kematian. Kedua, jangan sampai menularkan kematian itu kepada yang lain. Menyembuhkan orang berpenyakit kusta sama sulitnya dengan […]
Oleh RP Albertus Herwanta, O. Carm Dosa menyebabkan terganggunya relasi manusia dengan Tuhan. Situasi ini berdampak pada hubungan manusia dengan sesamanya dan alam, khususnya tanah. Tanah tidak lagi menjadi lahan subur dan secara mudah menopang manusia. Lelaki (suami) harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan rezeki dari tanah. Di sini bekerja memiliki makna negatif. Semacam hukuman […]
Oleh Romo Albertus Herwanta, O. carm Hanya dengan terbuka orang bisa hidup. Bayi yang sudah waktunya lahir mesti keluar dari rahim ibunya masuk ke dunia yang terbuka. Mengejutkan sikap membuatnya menangis. Hawa yang berada di taman Eden membuka dirinya kepada ular yang meyakinkannya untuk memakan buah yang ada di tengah taman. Karena terbuka terhadap bujukan […]
Oleh Romo Albertus Herwanta, O. Carm Semua makhluk hidup perlu makan dan minum supaya bisa hidup. Demikian pula manusia. Allah mengetahui hal itu. Oleh karenanya, setelah menciptakan manusia Allah menyediakan sumber makanan yang bisa mereka peroleh dari alam, khususnya tanah seperti di taman Eden (Kej 2: 8.15 -16). Manusia yang dibuat dari tanah (Kej 4: […]
Romo Albertus Herwanta, O. Carm Manusia berkata-kata dan Allah bersabda. Ada perbedaan besar antara kata-kata manusia dan sabda Allah. Manusia tidak dapat mengendalikan semua kata yang sudah diucapkannya. Tidak ada penghapus bagi ucapannya. “Be careful with your words. Once they are said, they can be only forgiven, not forgotten,” kata pepatah. Sedangkan Allah itu menyatu […]
Romo Albertus Herwanta, O. Carm Dalam melihat realitas kehidupan, orang dibedakan menjadi dua. Yang pertama adalah mereka yang memandang hidup ini secara pesimistis. Kelompok kedua menerima dan menjalani hidup ini dengan optimistis. Mereka yang pesimistis berpendapat bahwa kehidupan ini seperti beban yang berat, serba susah dan terasa panjang. Melelahkan. Sementara mereka yang optimistis menjalani hidup […]