Romo Albertus Herwanta, O. Carm Persahabatan sangat lazim di antara manusia. Di samping mempunyai saudara kandung banyak yang bersahabat dengan orang di luar keluarganya. Sebagian dari sahabat itu jauh lebih erat hubungannya daripada saudara kandung. Sahabat sungguh diperlukan dalam menjalani hidup ini. Mereka itu menjadi teman berbagi suka-duka hidup. Bukankah kesedihan yang dibagikan menjadi makin […]
RP Albertus Herwanta, O. Carm Di tengah gelombang kematian amat mencemaskan yang belum jelas berakhirnya kapan, bersyukurlah yang masih menikmati kehidupan. Kematian menyadarkan orang akan nilai sejati kehidupan. Pertanyaannya, hidup macam apa yang dijalaninya? Terdapat pelbagai macam makna dan nilai hidup. Orang yang bernapas, sehat, bisa makan dan minum cukup dapat disebut hidup. Mereka yang […]
RP Albertus Herwanta, O. Carm Nabi Elisa diutus Allah untuk menegaskan bahwa dalam Allah ada kehidupan dan orang tidak berkekurangan. Bagi Allah yang sedikit di mata manusia bisa menjawab kebutuhan orang yang banyak jumlahnya. Suatu hari seorang pelayan membawa dua puluh roti jelai dan gandum baru kepada sang nabi. Lalu dia memerintahkan supaya roti itu […]
Perumpamaan tentang penabur dilengkapi dengan penafsirannya. Di sana dibedakan dua kelompok orang yang menyikapinya. Yang pertama tidak mengerti, tidak peduli dan khawatir akan hal-hal duniawi. Tidak menghasilkan alias mati. Kelompok yang lain membuka diri dan menyambutnya dalam hati hingga tumbuh dan berbuah lebat. Kebaikan yang ditaburkan Tuhan di bumi Nusantara juga bagai benih yang menghadapi […]
RP Albertus Herwanta, O.Carm Apakah pembaca renungan ini suka melihat youtube tentang situs-situs kuno seperti Asisi Channel, Indoflashlight, Kisah Tanah Jawa dan sejenisnya? Mereka itu menyajikan harta peradaban Nusantara yang sangat mendalam dan kaya. Peninggalan itu berupa candi, keraton, “petilasan” atau tempat semedi tokoh-tokoh penting pada masa lalu. Walau sebagian situs itu kurang terurus, peninggalan […]
Previlese atau hak istimewa kerap membuat orang merasa nyaman dan sulit percaya. Lebih buruk lagi, status itu kerap membuat mereka buta dan keras kepala. Berbangga dengan hal-hal lahiriah belaka. Khalayak yang mendengarkan ajaran dan menyaksikan perbuatan Sang Guru Kehidupan menjadi percaya kepada-Nya. Mereka itu orang-orang biasa; bahkan ada yang dianggap orang “kafir” menurut ukuran orang […]