BERILAH REZEKI
Orang beragama dan beriman biasanya berdoa. Ada bermacam-macam jenis doa seperti doa permohonan, pujian, syukur dan tobat. Dari empat itu, yang paling sering orang doakan adalah yang pertama. Meski sering melakukannya, belum tentu orang sudah dapat berdoa secara benar. Untuk itu orang perlu terus belajar berdoa.
Sang Guru Kehidupan juga mengajar para murid-Nya berdoa. Doa itu merupakan doa yang paling sering diucapkan oleh orang Kristiani. Isinya menunjukkan relasi manusia dengan Tuhan dan dengan sesamanya.
Salah satu bagian penting dari doa itu berbunyi, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Mat 6: 11). Suatu permohonan yang amat masuk akal dan normal, karena tanpa makanan manusia tidak bisa hidup. Apa artinya pakaian mewah dan rumah megah kalau pengguna dan penghuninya lapar?
Pertanyaannya, makanan macam apa yang umumnya orang minta? Tentu saja yang dapat mengenyangkan atau memuaskan jasmani mereka. Perut kenyang; rasa haus hilang. Ini juga wajar, karena manusia itu berdimensi jasmani.
Bagaimana dengan dimensi rohaninya? Apakah orang secara sadar juga meminta dan mengupayakan makanan untuk hidup rohaninya? Bukankah kebutuhan rohani pun perlu dipenuhi?
Kebanyakan orang menghabiskan waktu untuk mencari makanan jasmani dan sebagian abai memenuhi kebutuhan rohaninya. Hidupnya pincang; tidak seimbang. Harta dan makanannya berlimpah, tetapi hati dan jiwanya diliputi rasa gelisah.
Makanan rohani seperti iman, harap, kasih dan rasa damai dalam hidup yang bermakna amat perlu pula dicari dan dipenuhi. Berkelimpahan secara materi belum tentu menjamin ketenangan hati. Sebaliknya, kaya dan kenyang secara rohani membuat orang mampu mensyukuri dan melihat makna di balik yang materi.
Tuhan, berikanlah kepada kami hari ini makanan kami yang secukupnya, baik yang jasmani maupun rohani. Jauhkan kami dari kerakusan jasmani yang membuat kami mati secara rohani. Amin.
Kamis, 17 Juni 2021
RP Albertus Herwanta, O. Carm.