BPK PKK KAJ dan MGK Kemayoran Gelar Aksi Donor Darah
Akibat banyaknya orang yang abai terhadap protokol kesehatan, bahkan dengan sengaja terlibat dalam kerumunan, jumlah masyarakat di Jakarta dan sekitarnya yang terpapar virus korona melonjak dengan tajam. Rumah sakit kewalahan. Bahkan di beberapa tempat seperti Bekasi, Rumah Sakit harus menyiapkan tenda di halaman Rumah Sakit untuk menampung pasien. Jelas, ini situasi yang memprihatinkan sekaligus menakutkan bagi sebagian orang.
Situasi yang semakin genting dan kritis tersebut menyulut rasa peduli Badan Pelayan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik Keuskupan Agung Jakarta (BPK PKK KAJ) untuk menyelenggarakan aksi donor darah di MKG Kemayoran, Jakarta Pusat pada 25 Juni 2021.
Berbagai pihak ambil bagian dalam aksi kemanusiaan ini. Arya Sandhiyudha, Ketua PMI Jakarta bidang kerjasama menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif melakukan aksi tersebut. “Semoga ini diikuti oleh lembaga-lembaga keagamaan atau lembaga apa pun yang lain. Kita memang sedang sangat butuh darah untuk para korban pandemi korona ini. Yang namanya darah, tidak bisa digantikan dengan apa pun, maka terima kasih untuk masyarakat dan Karismatik Katolik Keuskupan Agung Jakarta yang telah melakukan aksi ini. Kami sangat mengapresiasi,” ungkap Arya kepada bpkkaj.com di lokasi. Hadir juga dalam acara ini Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Ni Ken Ritchie.
Juswanto Prananto, mewakili BPK PKK KAJ menjelaskan, hal utama yang mendorong pihaknya tetap melakukan aksi donor darah tersebut di tengah “situasi genting”, karena tahu betul banyak orang membutuhkan darah saat ini. Dia menyebut, darah adalah hal paling berharga yang seseorang bisa berikan kepada sesamanya. “Darah itu kan dari Tuhan yang bisa diberikan kepada sesama. Dan Tuhan memanggil setiap kita untuk memberikan darah kita kepada sesama yang membutuhkan. Betapa sedihnya mendapati berita orang meninggal akibat ketiadaan stok darah,” ujar Juswanto sambil menceritakan kematian yang menimpa seorang sahabatnya. “Setelah keluarga berjuang mencari darah ke sana ke mari, memang dapat, tapi 45 menit setelah sahabat saya itu meninggal karena ketiadaan darah,” ujar Juswanto sedih.
Karena itu ungkap Juswanto, dia menaruh hormat kepada masyarakat yang ikut serta menyumbangkan darahnya. Tampak masyarakat luas dan para pegawai MGK seperti para petugas security ikut serta menyumbangkan darah mereka.
Untuk meminimalisir penyebaran virus di tempat kegiatan dan agar darah yang disumbangkan terbebas dari virus dan hal-hal lain, panitia menyiapkan pos pemeriksaan antigen secara gratis dan pemeriksaan diabetes. “Kita sungguh mau, mereka yang menyumbang sehat dan darah yang disumbang pun sehat,” ujar Mella, salah seorang panitia tentang acara yang dilaksanakan dalam kerjasama dengan MKG Kemayoran ini. (SHA)