SABTU
(Putih)
08 AGUSTUS
S. Dominikus
Habakuk 1:12–2:4
Mazmur 9: 8-13
Matius 17:14-20
14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 15 katanya: “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. 16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” 17 Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” 18Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga.
19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” 20 Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
IMAN KEPADA YESUS ITU UTUH, JANGAN KURANGI
Murid-murid Yesus datang dan …, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” —- Matius 17:19
YESUS MENJAWAB, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20).
Iman sebesar biji sesawi. Pernahkah Anda melihat biji sesawi? Banyak orang yang membawanya sebagai oleh-oleh sepulang dari ziarah ke Israel. Bentuknya kecil sekali, sebesar biji selasih, bahkan ada yang lebih kecil.
Murid-murid tidak dapat mengusir setan yang merasuki pemuda yang sakit ayan seperti dikisahkan Injil hari ini. Mengapa? Karena iman mereka lebih kecil dari biji sesawi yang amat kecil itu atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Oleh karena itu Tuhan Yesus memarahi para murid bagian dari angkatan yang tidak percaya dan sesat (Mat 17:17). Padahal mereka itu adalah murid-murid Yesus yang penuh kuasa mengusir setan dengan sekali hardik. Meski telah menjadi murid-Nya, tetapi hati mereka masih masuk ke dalam Angkatan zaman itu.
Saat ini dunia sarat dengan bermacam masalah. Kuasa kegelapan bekerja merongrong manusia lewat berbagai masalah dan sakit penyakit. Tentu banyak sekali orang-orang yang membutuhkan pertolongan baik pelayanan medis, konseling maupun doa-doa.
Sebagai murid-murid Tuhan, apakah kita memiliki iman sebesar biji sesawi yang mampu mengarahkan iman kita sepenuhnya kepada Tuhan Yesus Kristus? Dialah satu-satunya sumber segala pertolongan dan pengharapan, mempukan kita untuk menolong mereka yang butuh bantuan dan didoakan. Itu bukan bertopang pada kemampuan diri kita sendiri , tetapi hanya karena kuasa Kristus.
Jangan kita kurangi kemurnian dan kualitasnya iman kita dengan kesombongan diri atau dengan kuasa gelap ilah-ilah lain. (VLB)
DOA: Tuhan Yesus, karuniakan kepadaku iman sebesar biji sesawi. Bimbing dan kuatkanlah hatiku supaya mampu menjaga imanku tetap utuh, murni dan berkualitas, supaya dapat melakukan segala sesuatu sesuai kehendak-Mu.
JANJI:“Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada- Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.”— Mzm 145:18
PUJIAN: Bunda Maria dan bapa Yoseph, suaminya, walau tidak mengerti apa yang sesungguhnya terjadi, tetapi mereka taat dan percaya kepada setiap perintah Allah dan melakukannya dengan tulus. Mereka dipercayakan untuk mengambil bagian dalam karya kesalaman umat manusia dengan menjadi ibu dan bapa angkat Yesus.