JUMAT
(Hijau)
07 AGUSTUS
Nahum 1:15; 2:2; 3:1-3, 6-7
MT Ulangan 32:35cd-36ab, 39abcd, 41
Matius 16:24-28
24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. 28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
MENGIKUT YESUS
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” — Matius 16:24b
HARI INI bacaan Injil mengingatkan kita akan komitmen kita dalam mengikuti Tuhan Yesus. Namanya juga mengikuti, pastinya kita harus berada di belakang. Dan Yesus yang berjalan di depan kita.
Mengikuti Yesus artinya menyangkal diri, menanggalkan ego kita, khususnya keinginan/kebutuhan diri kita sendiri yang mengarah pada kenikmatan duniawi. Dengan demikian kasih yang murni dari Allah dapat kita alami dalam perjalanan hidup kita. Sebagai contoh, dalam melakukan pelayanan: Bila motivasi melakukan karena senang; (ingat : senang adalah keinginan/kebutuhan diri sendiri), senang karena berada di lingkungan / komunitas tertentu, senang karena teman-temannya asik, dan senang dapat mencari kemuliaan untuk diri sendiri. Jika itu yang terjadi artinya yang dilayani bukan Tuhan, melainkan diri kita sendiri. Jika ada sedikit saja benturan dengan teman sepelayanan, kita akan cepat muntaber (mundur tanpa berita).
Berbeda halnya dengan pelayanan yang mempunyai motivasi karena demi Tuhan Yesus. Menyadari bahwa Dia lebih dulu melayani saya, mengasihi saya, mengampuni saya, maka saya akan membalasNya dengan melayani Dia dengan sepenuh hati melalui dan bersama sesama. Dasar inilah yang menguatkan kita untuk ikut memanggul salib dengan rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan harta demi keselamatan dan untuk Kerajaan Allah. Kalau demikian ini dapat dirasakan oleh sesama.
Marilah kita menjadi pribadi yang dewasa dalam iman, menanggapi ajakan Tuhan Yesus untuk mengikuti Dia, sebagai warga Gereja. Kita perlu menyadari bahwa setiap yang kita lakukan semata-mata hanyalah untuk kemuliaan Tuhan. Kita tidak menderita, dicambuk dan didera seperti Tuhan Yesus. Namun terkadang dalam melakukan pelayanan bisa merasakan kecewa dan sakit, karena ulah sesama teman sepelayanan. Kita pun meneladan Yesus dengan pengampunan-Nya, sebagaimana Ia ajarkan dalam Doa “Bapa Kami”. (TDU )
DOA: Tuhan Yesus, kuatkanlah kami dalam melakukan kehendak-Mu sehingga Kerajaan-Mu nyata dirasakan oleh sesama kami.
JANJI:“Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa- Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” —-Matius 16:27
PUJIAN: Berkat “Dekrit tentang Kerasulan Awam” dari Konsili Vatikan II, banyak kaum awam yang rela melakukan pelayanannya dengan tulus dan tanpa pamrih.