MINGGU
(Putih)
26 April
Minggu Paska III
Kisah pr Rasul 2:14, 22-33
Mazmur 16: 1, 2a-5, 7-11
1 Petrus 1: 17-21
Lukas 24: 13-35
MARI BANGKIT….
“Waktu Ia duduk makan dengan mereka,Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenali Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka!” —Lukas 24: 30-31
SALAH SATU CIRI yang sama dalam penampakan Yesus yang bangkit dari mati kepada para murid-Nya, ialah para murid tidak mengenali Dia langsung. Salah satu bukti ialah kedua ayat di atas: Kisah kedua murid dalam perjalanan kembali ke Emmaus. Dan ini terus terjadi sampai sekarang ini. Ia menyertai kita selalu dalam suka dan duka, meski kita tidak mengenali-Nya langsung.
Dan itulah yang memberi kita ‘harapan’ yang kuat untuk bangkit. Dalam Kisah para Rasul , Petrus di hari Pentakosta berkotbah tentang Yesus yang bangkit, dalam Mazmur Tanggapan, pemazmur mengungkapkan harapan akan kebangkitan. Demikian pula bacaan kedua, dalam surat Petrus, ditegaskan “Oleh Dia-lah , kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga iman dan harapanmu tertuju kepada Allah!” (1 Ptr 1: 21).
Pesan Sabda Allah jelas : ‘ Kebangkitan’. Karena Yesus telah mengalahkan kuasa maut, kita lalu dapat hidup selamanya bersama Dia. Dalam Baptis, kita ditenggelamkan ke dalam ‘kematian Kristus’ lalu dibangkitkan di dalam ‘kebangkitan Kristus dari maut’. Kebangkitan, bukanlah hanya ‘obyek’ Credo kita – kita percaya akan ‘kebangkitan orang mati’. Tetapi kita sekarang ini, karena ‘kebangkitan Yesus’, kita telah meninggalkan ‘manusia lama kita’. Kita telah dalam ’hidup baru’. Sebagaimana Paulus tegaskan tentang hidup kita sekarang ini, ”bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2: 20).
Karena hidup kita di dalam Kristus, kita telah hidup dalam kuasa kebangkitan. Kita masuk ke ‘status baru’, ke dalam hidup baru, selaras dengan ‘gambar Kristus’ yakni seperti Kristus, dinaungi, dibimbing oleh Roh Allah – Roh Kudus, dalam hidup kita sehari-hari. Sebagai orang-orang yang ‘telah dibangkitkan’, kita memandang dunia ini dan peristiwa -peristiwa kehidupan kita, secara baru.
Hidup ini adalah karunia Allah yang sangat mengagumkan. Tetapi hidup ini memang bisa juga dinodai oleh kecemasan, kekecewaaan dan kesedihan. Sebagaimana hidup Yesus, sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya menjadi berkat penyelamatan dan penebusan dunia dan demikian pula hidup kita yang telah dibangkitkan ini, hendaknya menjadi berkat bagi sesama kita, demi kemuliaan –Nya.
DOA : Ya Yesus, berkat Kebangkitan-Mu, jadikanlah hidupku berkat bagi keluarga, sahabat dan teman-teman di tempat pekerjaan.
JANJI : “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menjelaskan Kitab Suci kepada kita?” — Lukas 24: 32
PUJIAN: Waktu Temu Pendalaman Alkitab, seorang Romo menjelaskan bahwa kisah “Yesus menampakkan Diri di Jalan menuju Emmaus”, di mana ada penjelasan ayat-ayat suci dari Yesus dan diteruskan dengan ‘pemecahan roti’ menjadi gambaran pedoman Liturgi Ekaristi , ada Ibadat Sabda ada Perjamuan, sampai sekarang.