DIBAPTIS DAN DIUTUS
9 Januari, 2020
KAMIS (P)
1 Yohanes 4:19 – 5:4
Mazmur 72: 2,14,11,15bc,17
Lukas 4:14-22a
(14) Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. (15) Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. (16) Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. (17) Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: (18) Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku (19) untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (20) Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. (21) Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” (22) Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?”
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan Kabar Baik kepadaorang-orang miskin dan Ia telah mengutus Aku!” —Lukas 4:18
MISA SELALU diakhir dengan kata-kata dari Pastor yang memimpin Misa: “Misa sudah selesai.Mari pergi, kita diutus”. Diutus untuk apa ? Beberapa Pastor, menamahi ajakan itu dengan kata-kata, seperti, “Mari pergi. Kita diutus mewartakan Kabar Baik. … mewartakan Kebaikan Tuhan… untuk saling membantu… dst”.
Yang diutus menerima penugasan dari yang mengutus. Seorang OB disuruh pimpinan direksi mengantar dokumen ke devisi-devisi dalam gedung yang sama tetapi berlainan lantai. Perutusan tidak hanya dalam tempat-tempat yang ‘nyaman’, tetapi juga di tempat-tempat yang kurang aman, malahan tempat yang menantang.
Dalam Minggu Misi bulan Oktober Tahun lalu, kita warga Gereja diingatkan bahwa kita “Yang telah Dibaptis itu – siap-sedia untuk Diutus” untuk pewartaan, untuk menjadi saksi-saksi. Diutus ke tempat-tempat yang ‘tidak nyaman’. Diutus ke tempat banyak tantangan dan resiko, termasuk resiko ditolak dan dicaci maki.
Tetapi menjadi Umat yang diutus Yesus (Gereja) ke tempat medan kesaksian, perlu menyadadi bahwa Roh Kudus selalu menyertainya. Dia-lah yang membuat diri kita kuat, tabah dan berani untuk tetap menjadi saksi-saksi-Nya meski penuh tantangan. Dia yang memanggil. Dia-lah yang mengutus. Dia pula yang meneguhkan dan memapukan kita. Dan Dia selalu menyertai kita (MG).
DOA :Ya Yesus penuhilahdiriku dengan Roh Kudus-Mu, supaya aku menjadi saksi-Mu yang penuh sukacita, meski ada halangan dan tantangan.
JANJI :“Semua orang membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya” — Lukas 4:22
PUJIAN :Andreas Corsini (1302-1373). Karena nasihat Ibunya, ia bertobat dari hidup penuh air, masuk biara Karmel (1328), ditahbisakan menjadi imam Karmelit, kemudian Uskup. Ia berperhatian kepada yang miskin dan berdosa, membawa kembali mereka kepada Tuhan. Ia berhasil karena sifat kebapaannya.