Mengendalikan Ungkapan dan Pikiran
Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC
Apa yang ada dalam pikiran kita terungkap dalam perkataan kita. Jika kita tidak menginginkan pikiran kita terungkap, hendaknya jangan memikirkannya terlalu lama. Yesus bersabda apa yang keluar dari mulut datang dari hati : “Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati” (Mateus 12 : 34).
Kita mungkin dapat mengendalikan pikiran kita dan tidak pernah ingin mengatakan apa yang sedang kita pikirkan, tetapi pada akhirnya kita mengatakannya juga. Hal tersebut menunjukkan adanya relasi yang kuat antara pikiran dan mulut kita. Jika kita berpikir marah dan mengatakan kata-kata kemarahan, kita akan merasa marah secara emosional dan menunjukkan kemarahan dalam tingkah laku kita.
Kita sebenarnya tidak ingin membicarakan tentang hal yang buruk dari pribadi tertentu. Akan tetapi, kita akhirnya mengatakannya juga kepada seseorang. Seseorang tersebut kemudian akan mengatakannya kepada orang lain lagi. Hal itu akan terus menerus berlanjut sampai kita menciptakan masalah besar. Masalah tersebut dapat kita hindari jika kita senantiasa memikirkan hal-hal yang baik. Kita hanya dapat mengalahlan kejahatan dengan kebajikan : “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12 : 21).
Kesimpulan : Satu-satunya untuk mematahkan pikiran-pikiran dan imaginasi-imaginasi yang salah adalah memenuhi pikiran kita dengan sesuatu yang baik sehingga tidak ada tempat lagi bagi sesuatu yang buruk untuk masuk di dalamnya.
Salam Tangguh!