28 Desember 2019
SABTU (M)
Pesta Kanak-kanak Suci
1 Yohanes 1: 5—2:2
Mazmur 124: 2-5, 7-8
Matius 2: 13-18
(13) Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” (14) Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, (15) dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” (16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. (17) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: (18) “Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”
SATU PANDANG DENGAN KRISTUS
Herodes “menyuruh membunuh semua anakdi Berthlehem dan sekitarnya, yakni anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah” —Matius 2: 16
DUA RIBUNAN tahun yang lalu setiap bayi lelaki di Bethlehem dibunuh pagi-pagi, karena mereka dikira ‘siapa tahu dia itu Yesus’. Itulah yang dikerjakan para tentara Herodes, membunuh anak-anak tak-berdosa itu. Mereka mengira telah membunuh Kristus – atau seseorang anak yang mungkin itu Yesus. Bagi para pembunuh itu, anak-anak tak berdosa tak dapat dibedakan dengan Kristus.
Para bayi itu yang menjadi ‘martir’ – kita sebut “Kanak-kanak Suci-mereka ini menjadi teladan bagi kita. Kita sebagai orang kristiani, sadar bahwa kita membawa ‘terang Kristus’ di dalam hidup kita, maka Yesus sendiri menyebut kita-kita ini “terang dunia” (Mat 5:14).
Dalam Seminar ‘Hidup Baru Dalam Roh Kudus” bab ke-tujuh, bertemakan “Dirubah menyerupai Yesus”. Dengan membawa ‘terang Kristus’ di dalam hidup kita, kita-kita dirubah menjadi seperti Yesus, sehingga dunia bisa menjadi kacau penglihatannya, mengira kita-kita ini Kristus. Dan ini yang membuat ancaman bagi dunia, sebagaimana Yesus sendiri. Maka bisa saja kita ini dalam situasi ber-resiko tinggi, yakni dikejar dan dianiaya.. Tetapi, dalam Sabda Bahagia, dikatakan:”Berbahagialah kamu, yang karena Aku, kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat” (Mat 5:11).
Kita menjadi korban, atau kita dikorbankan, lebih halus,’hidup kita dipersembahkan kepada Allah’. Paulus dalam hal ini, menulis “Karena itu, saudara-saudara, dengan kemurahan Allah, aku menasihati kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu, sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu , sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah yang baik dan yang sempurna ” (Rm 12:1-2).
DOA : Bapa, rubah dan bentuk diriku menjadi gambar Yesus.
JANJI :“Pertolomgan kita adalah dalam Nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi” —- Mamur 124: 8
PUJIAN:Yesus pernah bersabda: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini” (Yoh 18:36). Dalam hal ini sebenarnya, raja Herodes tak perlu merasa terancam oleh bayi-bayi yang tak berdosa itu. Bapa terima kasih sekali karena Engkau melindungi Yesus, dengan korban para bayi suci!