21 Desember 2019
SABTU (U)
St. Petrus Kanisius
Kidung 2: 8-14/Zefanya 3:14-18
Mazmur 33:2-3, 11-12, 20-21
Lukas 1: 39-45
(39) Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. (40) Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. (41) Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, (42) lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. (43) Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (44) Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. (45) Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
BERSALAMAN DALAM BERKUNJUNG
“Dengarkanlah kekasih-ku. Ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit” —Kid 2:8
SEWAKTU MASIH hamil muda Maria berkunjung ke Elizabet. Peristiwa selanjutnya ditulis oleh Lukas: “Ketika Elizabet mendengar salam Maria dan melonjaklah anak di dalam rahimnya dan Elizabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ‘Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkati buah rahimmu. Siapakah aku inisampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?’“ (Luk 1: 41-43). Baik Elizabet maupun Yohanes Pembaptis, keduanya, menanggapi kehadiran Yesus dan ucapan kunjungan dari Maria, dengan pujian dalam Roh Kudus.
Di tahap akhir dari kehamilan, Maria dan Yusuf mengunjungi tempat penginapan karena dibutuhkan tempat guna kelahiran sang Bayi. Pemilik penginapan menanggapi kehadiran Yesus dan permohonan keluarga kudus dengan penolakan (Luk 2:7). Penginapannya dan hatinya tiada tempat bagi Sang Allah-Yang-menjadi Manusia.
Tuhan tetap saja terus berkunjung kepada Umat-Nya. Ia disambutbaik oleh beberapa orang dan juga ditolak oleh sementaraorang. “ Ia telah ada di dalam dunia dandunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya tidakmenerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu yang percaya dalam Nama-Nya” Yoh 1:10-12).
Ah, bila kita bisa seperti Elizabet dan Yohanes dalam menerima Yesus, tentu kita juga dapat membawa Yesus dan memberikan-Nya kepada dunia.
DOA :Ya Yesus, jadikan pribadiku ini sangat peka akan Kehadiran-Mu, sampai ucapan salam ataupun kata akan menggerakkan Roh Kudus dalam diriku. Berilah diriku Roh Kudus – Rohnya Natal.
JANJI : “Janganlah takut hai Sion. Janganlah tangamu menjadi lemah lesu. Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.” — Zefanya 3: 16-17
PUJIAN: “Oh, datanglahya Tuhan, terbitlah laksana surya keadilan. Sinarilah orang-orang yang tinggal dalam kegekapan dan bayangan maut, dengan cahaya kehidupan!”