20 Desember 2019
JUM’AT (U)
Yesaya 7: 10-14
Mazmur 24: 1-6
Lukas 1: 26-38
(26) Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, (27) kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” (29) Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. (30) Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. (31) Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. (32) Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, (33) dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” (34) Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (35) Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (36) Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. (37) Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (38) Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
WAKTUNYA TELAH TERGENAPI
“Salam (bersukacitalah), hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau!” — Lukas 1: 28
BERSUKACITALAN DALAM TUHAN, waktunya telah tergenapi. Waktu yang lama dinanti oleh Raja Daud sewaktu Tahtanya akan didirikan untuk selamanya ( 2 Sam 7:18). Waktu yang juga ditunggu oleh St. Paulus, sebab misteri Tuhan tetap tersembunyi ratusan tahun, akhirnya diyatakan juga (Rm 16: 25); waktu yang ditunggu dan dinanti oleh Umat Allah dan tergenapi dalam diri Maria, sewaktu Maria mengandung oleh kuasa Roh Kudus (Luk 1:35). Wow, betapa gembiranya harapan dan dambaan orang dengan lahirnya Yesus.
Sering saja, kita mencari kegembiraan, damaidan kenyamanan ditempat-tempat yang tak-biasa – dalam masyarakat yang bobrok, dalam kehidupan yang tak-bermoral – , sikap orang mengandalkan jaminan keamanan materi, dalam kegiatan yang penuh persaingan, atau dalam semangat keserakahan yang menimbulkan cemburu.
Maria menemukan sukacita dengan membiarkan Sabda Allah mendatangi rahimnya (Luk 1:38);
Daud juga menemukan sukacita sewaktu mendengar kata-kata nabi Nathan dan melakukan kehendak Allah (2 Sam 7: 17 dst);
Paulus menemukan sukacita dalam Hikmat Allah (Rm 16:27).
Dan kita, dapat kita juga menemukan sukacita meskipun tidak seperti mereka? Sukacita kitatemukan dalam ketaatan dan pelayanan – bukan hanya kepada sesamamanusia, tetapi lebih-lebih kepada Tuhan Allah dan Putera-Nya, Yesus Kristus. Bila kita melayani Yesus , kita perlu juga melayani sesama kita duhulu. Tetapi kalau kita hanya melayani sesama saja, belum tentu kita melayani Yesus.
Natal telah mendekat ! Kita haruslah memiliki kegembiraan dan sukacitanya para gembala dalam hati kita (Luk 2:10),sebab kita telah tahu dan menyadari bahwa waktunya telah tergenapi – waktunya Yesus memberi sukacita yang sejati dan damai yang benar-benar damai dari surga, waktu untuk mewartakan Nama-Nya kepada semua orang, waktunya bagi kita menjadi pewarta-pewarta Injil-Nya dan demi serta karena Dia !
DOA : Doa kita seperti Yesus ucapkan sewaktu pertama Ia mewartakan pertama kali Injil, “Waktunya telah genap! Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percyalah kepada Injil”— Markus1: 15
JANJI :”Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung danakan melahirkan seoranganak laki-laki dan ia akan menamakan Dia Imanuel ” –-Yesaya 7: 14
PUJIAN: “Oh kunci Daud, kunci Kerajaan Allah, datanglah ! Bebaskahlah umat-Mu dari penjara dan dari kegelapan maut!”