MENYELAMATKAN YANG HILANG
3 November 2019
Minggu XXXI
MINGGU (Hijau)
Kebijaksanaan Salomo 11:22-12:2
Mazmur 145:1-2.8-9.10-11,13cd-14
2 Tesalonika 1:11-2:2
Lukas 19:1-10
(1) Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. (2) Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. (3) Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. (4) Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. (5) Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” (6) Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. (7) Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” (8) Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (9) Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. (10) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” —- Lukas 19:10
TUGAS YESUS datang ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan manusia, sehingga hubungan antara Allah dengan manusia yang tadinya terputus, sekarang menjadi pulih kembali. Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka kita tidak lagi memiliki kehidupan kekal, kita sekarang berada dalam kematian kekal. Manusia diusir dari Taman Eden ke dunia. Bagi Allah kita telah menjadi anak yang hilang.
Anak yang hilang, berarti sudah keluar dari rumah Bapa, dan tidak memiliki harapan untuk kembali. Hidup kita menjadi terlunta-lunta dan menatap hari esok dengan penuh kekuatiran. Tetapi karena kasih Allah begitu besar, maka Ia mengutus Putra tunggal-Nya untuk datang ke dunia guna mencari dan menyelamatkan kita manusia yang berdosa ini (bdk. Yoh 3:16).
Yesus yang sesungguhnya adalah Allah, telah merendahkan diri untuk menjadi manusia, bahkan manusia yang paling rendah, karena lahir di kandang binatang, dan mati di kayu salib. Dia mau menyelematkan kita, manusia berdosa yang telah terbuang dari Taman Eden. Tetapi banyak manusia yang ingin diselamatkan-Nya ini, malah menolak kehadiran-Nya, bahkan juga menyiksa dan membunuh-Nya dengan menyalibkannya.
Sebagai anak yang hilang, hendaknya kita tidak bertindak seperti itu, tetapi marilah kita datang ke hadapan Tuhan Yesus, memohon ampun, dan bertobat, sehingga kita pun boleh menjadi manusia baru yang akan dibawa-Nya ke rumah Bapa kembali dan memperoleh hidup yang kekal bersama-Nyadi surga. (DAG).
Doa: Tuhan Yesus, bimbing aku untuk selalu hadir dan menyambut kehadiran-Nya dalam diriku. Ajar aku untuk terus membuka diri dan mempersilakan-Nya meraja dalam hidupku.
Janji: “TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk” —- Mazmur 145:14
Pujian: Saulus, sungguh-sungguh merupakan anak hilang yang mengalami pertobatan, sehingga ia menjadi rasul yang luar biasa dan memperkenalkan Yesus ke Asia kecil.