20 September, 2019 S. Andreas Kim Taigon & Paulus Chong Hasan
JUM’AT (M)
1 Tim 6: 2c-12
Mzm 49: 6-9,17-20
Lukas 8: 1-3
(1) Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, (2) dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, (3) Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
HIDUP YANG SEJATI
“Yesus berjalan berkeliling dri kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah” — Lukas 8: 1
GAMBARAN TENTANG HIDUP itu macam-macam. Ada yang mengatakan tentang singkatnya waktu hidup, bahwa ‘hidup itu hanya seperti orang singgah untuk minum’. Tidak salah! Tetapi bagi kita, bagi setiap orang kristiani, kutipan ayat di atas tepat dan bermakna untuk menggambarkan hidup.Yakni, ‘hidup itu sebagai suatu perjalanan dalam mengikuti jejak Yesus’.
Dalam dan bersama Yesus, kita memperoleh makna sejati tentnag hidup. Bukan hanya tujuan, arti serta bimbingan, tetapi juga adanya kasih yang tanpa-syarat, sikap hati berbela-rasa tanpa batas, pengampunan yang takada ujung, harapan nyata dan rasa damai yang benar-benar.
Bersama Yesus kita memiliki kasih Allah yang selalu hadir, yang selalu terjangkau oleh kita, yang terus menerus membimbing kita sepanjang hidup. Bersama Yesus kita ditunjukkan kepada kita bagaimana kita semestinya menghayati hidup, mengajar kita agar kita saling melayani; memberi kita suatu perutusan atau ‘mission’ atas nama kemanusiaan danmenunytun kita kembali ke ‘rumah’ yang penuh dengan damai.
Hidup seorang kristiani adalah hidup dalam terang dan bimbingan Roh Kudus, sebagai bentuk hidup baru dalam Roh Kudus. Maka kiranya tiada cara hidup yang lebih agung daripada hidup sebagai murid-murid Yesus secara radikal. Karena itu perlu kitamengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus dan memiliki hubungan pirbadi dengan-Nya. Ini semua mungkin karena kita selalu menjadi rekan dan teman sahabat Yesus. Rasanya hal itu seperti impian kosong atau super-ideal ! Tetapi itu adalah suatu realitas yang telah diuji dan dihayati oleh para martir dan para kudus. Itulah hidup yang sejati, hidup yang paling otentik, hidup yang menjadi berkat bagi diri dan sesama dan alam seputar kita.
Doa :Bapa, ajari dan tuntun diriku unyuk tabah dan tekun mengikuti jejak Putera-Mu !
Janji : “Akar segala kejahatan ialah cinta akan uang”– 1 Timotius 1: 10
Pujian: Bagi umat yang pernah mengikuti Retret Ignatian dari Kitab Latihan Rohani, di awal diperkenalkan tentang tujuan hidup yang sejati dan bagaimana relasi kita dengan harta dan alam sekitar kita, agar mendukung tercapainya tujuan hidup yang sejati itu.