28 Juli, 2019 Minggu Biasa XVII
MINGGU (H)
Kejadian 18: 20-33
Mzm 138: 1-3,6 – 8
Kolose 2: 12-14
Lukas 11: 1 – 13
(1) Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” (2) Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. (3) Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya (4) dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” (5) Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, (6) sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; (7) masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. (8) Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. (9) Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (10) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (11) Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? (12) Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? (13) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
KOQ BERANI-BERANINYA !
“Tuhan, ajarilah kami berdoa ! “ —Lukas 11:1
SESUATU YANG paling berani kita lakukan dalam hidup ini ialah meminta Yesus untuk mengajari kita berdoa ! Berdoa menurut Santo Agustinus, ialah suatu latihan dari keinginan-keinginan kita. Sedang Santo Thomas Aquinasmengomentari ‘Doa Bapa Kami’ ini, begini: “Di dalam doa itu, kita tidak hanya memohonapa yang benar selaras dengan keinginan kita, tetapi juga suatu dampak atau kelanjutan dari hal-hal sepantasnya yang kita inginkan.” (KGK 2763)
Doa yang murni dan sejati ialah latihan, memiliah-milah dan mengoreksi keinginan-keinginan kita. Doa itu berhubungan dengan tindak menyalib “kedagingan kita, dengan segala hawa nafsunya dan keinginannya” (Gal 5:24). Berdoa itu adalah kerja keras seperti ‘menderita sakit bersalin’ (Gal 4:19), dan berjuang keras bukan guna memperoleh apa yang saya inginkan dari Allah, tetapi menyerahkan apa yang saya inginkan agarmemperoleh apa yang dikehendaki oleh Hati Allah. Dan inilah sebabnya, Tuhan menolak doa-doa kita sebab keinginan-keinginan kita itu sudah keluar jalur yang benar.
Ini bisa saja sampai membosankan, sampai-sampai kita ingin membatalkan berdoa. Tetapi kita tetap harus bertekun (Luk 11:8), bukan untuk berusaha agar Tuhan berkenan atas keinginan kita, tetapi membiarkan diri kita dan ke-egoisme dan pemberontakan kita dipatahkan dan dilebur. Roh Kudus akan selalu menolong kita dalam kelemahan kita dalam berdoa (Rm 8:26). Dalam Roh Kudus (Luk 11:13), kita bertekun dalam doa sampai Tuhan Allah sendiri merobohkan tembok-tembok ke-egoisme kita yakni keinginan diri kita.
Ingat, sebelum kita berdoa “Bapa Kami”, kita mengatakan ‘kita memberanikan diri untuk memohon agar Tuhan berkenan mengajari kita berdoa.
Doa : Bapa, terdorong oleh kasih dalam Roh Kudus, saya telah memutuskan untuk mendaftarkan diri ikut belajar dalam ‘sekolah doa’ .
Janji : “Kamu juga meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu, dan oleh tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia , sesudah Dia mengampuni segala pelanggaran kita” — Kolose2:13
Pujian: “Terpujilah Nama Tuhan , sebab Namanya saja ditinggikan ; kemuliaan di atas bumi danlangit” (Mzm 148:13).