28 Juni, 2019 HR Hati Yesus Yang Mahakudus
JUM’AT (P)
Yeheskiel 34:11-16
Mazmur 23:1-6
Roma 5:5-11
Lukas 15:3-7
(3) Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: (4) Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? (5) Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, (6) dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. (7) Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”
MENELADAN HATI KUDUS YESUS
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati bagi kita ketika kita masih berdosa” ” —Roman 5:8
SALAH SATU Misteri Iman kita adalah ‘Allah menjelma menjadi manusia’. Dalam Diri Pribadi Yesus, Allah tidak hanya bersabda, tetapi Ia turun keluar dari Diri-Nya untuk mencari. Penjelamaan-
Putera Allah membuktikan bahwa Allah turun mencari manusia. Yesus mengatakan hal mencari ini dengan ungkapan ‘mencari domba yang hilang’ (Luk 15: 1-7).
“Pencarian” ini diawali dari Hati Allah dan memuncak dengan peristiwa ‘Penjelmaan’ sang Sabda. Itu ungkapan Puas Yohanes Paukus II dalam suratnya “Menuju Millenium Ketiga”. Allah itu digambarkan sebagai “Gembala yang Baik”, merendahkan Diri-Nya, sampai-sampai dikatakan ‘mencari domba-Nya yang hilang’. Allah yang Mahakudus dan Mahakuasa itu mengosongkan Diri-Nya (Flp 2:7) dan lari mengejar makhluk ciptaan-Nya yakni ‘si manusia’. Kerendahan Hati Ilahi ini, boleh dikata, mewahyukan dalam bentuk gambaran profetis, yakni Hati Kudus Yesus.
Dalam meneladan Yesus – Allah yang menjelma ini – Sang Gembala yang Baik dan meneladan Hati Kudus-Nya, marilah kita :
♥ dengan kerendahan hati kita bersedia mencari orang-orang yang berdosa dan menunjukkan
kasih Allah kepada mereka;
♥ membasuh kaki sesama kita (Yoh 13: 4 dst);
♥ kita buka dan tunjukkan hati (kasih) kita kepada orang-orang (2 Kor 6: 11-13), mungkin
sampai diri kita rentan untuk disalib, dan
♥ dan bersedia menyerahkan hidupkita untuk saudari-saudari kita seiman dalam Kristus,
malahan juga untuk musuh-musuh kita (1 Yoh 3: 16).
Yesus memberi perintah dan berjanji : ‘Pikullah kuk yang Ku-pasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lembah lembut dan rendah hati (Mat 11L 29). Belajarlah, tidak hanya belajar mencintai Kudus Yesus tetapi mencintailah sesama seperti Hati Kudus mencintai.
Doa : Ya Hati Kudus Yesus, di hari dikhususnya untuk berdoa bagi para imam ini , aku
memohon belas kasih-Mu . Dikaulah Andalanku !
Janji : “Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita”— Roma 5:5
Pujian:Di Jakarta, tidak hanya di Hari Jum’ay Pertama dalam bulan, tidak hanya dirayakan Ekaristidi Gereja-gereja Paroki di siang hari, juga di beberapa kantor diselenggarakan devosi kepada Hati Kudus dengan Misa sejauh imam tersedia.