5 Juni 2019 S Bonifasius, Uskup dan Martir
RABU (Merah)
Kisah Para Rasul 20: 28-38
Mazmur 68:29-30.33-35a.35b-35c
Yohanes 17: 11b-19
Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. (12) Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. (13) Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. (14) Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (15) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. (16) Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. (17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. (18) Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; (19) dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
KEBENARAN ATAU HOAX?
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran —- Yohanes
SAAT INI media cetak maupun elektronik sangat cepat dalam memuat banyak peristiwa, baik berita yang positif maupun negatif. Bahkan dengan perkataan tokoh-tokoh tertentu yang berpengaruh di masyarakat atau negara dapat mempengaruhi opini masyarakat terhadap suatu peristiwa, seperti yang kita alami baru-baru ini dalam proses Pemilu 2019.
Jika perkataan tokoh tertentu itu diragukan kebenarannya alias hoax, maka hal ini akan mempengaruhi pola tindak dari masyarakat, ada masyarakat yang sambil lalu, menanggapi perkataan tokoh tertentu dengan lelucon atau meme, adapula masyarakat yang ”percaya dengan sangat serius“. sehingga tanpa disadari dapat merusak relasi antar masyarakat lain yang berbeda pendapat dengannya.
Paulus mengingatkan para murid untuk tidak mudah dipengaruhi oleh rupa-rupa pengajaran palsu, atau akrab di telinga kita “pernyataan hoax” sehingga membuat mereka tidak lagi melakukan firman Tuhan. “Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.” (Kis 20:30).
Tuhan Yesus juga menegaskan hal yang sama bahwa Firman Tuhan adalah kebenaran dan menguduskan artinya setiap orang yang melakukannya juga dikuduskan dalam setiap perbuatannya.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya atau justru tertarik dengan pengajaran palsu “hoax” yang menyenangkan hati sesaat yang akhirnya membuat kita tidak lagi dapat melakukan kebenaran dan kudus di hadapan Allah. (MG)
Doa: Bapa, mampukanlah diriku mendengarkan setiap firmanMu dan
melakukannya sehingga hidupku kudus dan berkenan bagiMu.
Janji: Hidup Kudus dengan melakukan firman Tuhan, dan tidak mudah
hanyut dengan pengajaran palsu —- Yohanes 17:19
Pujian: Bonifasius adalah Uskup yang saleh dan suci, perintis pewartaan
Injil di Jerman, dan dihormati sebagai pelindung negeri Jerman