17 April, 2019
RABU (Ungu)
Yesaya 50:4-9
Mazmur 69:8-10, 21-22, 31, 33-34
Matius 26:14-25
DAPATKAH PEKAN SUCI BENAR-BENAR MENJADI ‘SUCI’ ?
“Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengarkan seperti seorang murid, Tuhan Allah telah membuka telingaku; dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang” —Yesaya 50: 4-5
KARENA RAHMAT ALLAH-LAH kita semua menjadi ‘suci’. Untuk menjadi kudus, seperti Dia sendiri kudus adanya, dalam segala aspek kehidupan kita, itu adalah karunia dari Allah (1 Ptr 1: 15-16). Tetapi kita sendiri harus membuat keputusan sendiri apakah menerima karunia itu atau menolaknya.
Kita memilih menerima rahmat kekudusan dengan mematuhi Tuhan, khususnya dengan memanggul salib kita sehari-hari (Luk 9: 23). Bila kita mau menerima rahmat kekudusan, kita akan melihat Allah (Ibr 12:14), dan untuk selamanya kita akan berseru “Kudus-kudus-kuduslah Tuhan Allah Mahakuasa!” (Why 4:8).
† Saat ini kita berada dalam Pekan Suci. Inilah pekan di mana Tuhan berkenan memberkati kita unuk tumbuh dalam kekudusan secara khusus.
† Tetapi, perlu kita sadari Pekan ini tidak akan menjadi berkat kekudusan bagi kita, kalau kita tidak memutuskan untuk mau memanggul salib penolakan dan penganiayaan dari musuh (Mat 5: 11).
† Pekan ini Tuhan meminta kita untuk memberi punggung kita untuk dicambuki oleh orang dan memberi pipi kita kepada orang yang mencabuti janggut kita (Yes 50:6).
† Pekan suci bisa juga menjadi saat kita membiarkan pipi kita ditampar dan kita tidak menyembunyikan wajah kita untuk diludahi dan dinodai (Yes 50:6).
† Pekan Suci adalah saat tepat untuk memanggul salib rekonsiliasi dan menggapai “Yudas-yudas” , yakni orang-orang yang menganiaya dan mengkhianati kita (Yoh 13: 26; Mat 26: 24-25).
Betulkah Pekan suci ini benar-benar menjadi suci ?
† Apakah kita bersedia merangkul salib penderitaan, penganiayaan dan salib mengasihi orang yang mengejar dan menganiaya kita ?
.
Doa : Di Pekan Suci ini – saat akhir dari Masa Puasa, berilah kami ini
hasrat dan kerinduan akan kekudusan sampai kami bersedia mati
demi cinta kami pada-Mu !
Janji : “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata
yang mencela Engkau telah menimpa aku” — Mazmur 69: 10
Pujian: Dalam suatu Kebangunan Rohani Katolik (KRK), Yesus menjamah dan menyembuhkan mata kanan Sisil yang buta !