5 Maret 2019
SELASA (Hijau)
Sirakh 35:1-12
Mazmur 50:5-6,7-8,14,23
Markus 10:28-31
UPAH MENGIKUT YESUS
Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan
segala sesuatu dan mengikut Engkau!”
—-Markus 10:28
PARA PENGIKUT Yesus di era Yesus dulu telah meninggalkan segala sesuatu yang mereka miliki. Petrus mengungkapkannya: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!”. Dan Yesus menyatakan bagi mereka yang meninggalkan segala yang mereka miliki karena mengikut Dia, maka mereka akan menerima kembali seratus kali lipat dari kepunyaan yang mereka tinggalkan, meski dengan berbagai penganiayaan, mereka akan menerima hidup yang kekal (Mrk 10:29-30).
Beberapa orang yang menjadi pengikut Yesus berpandangan keliru, bahwa mereka akan selalu hidup senang, tercukupi secara materi, atau segala sesuatu yang diinginkan pasti dapat diperoleh dengan mudah. Sehingga bila menghadapi berbagai ujian dalam hidupnya, dia akan kecewa dan meninggalkan Tuhan.
Mengikut Yesus tetap ada resikonya yang harus diterima yaitu menghadapi berbagai kesukaran dan mungkin penderitaan. Akan tetapi semua itu tidak akan sia-sia bila kita bersedia membuka hati dan berpegangan erat pada pesan dan janji Tuhan Yesus yaitu bahwa kita akan menerima kebahagiaan dalam hidup yang kekal.
Seorang ibu muda yang yang baru mengenal Yesus, benar-benar jatuh cinta pada-Nya. Semakin hari ia semakin mengenal junjungannya, dengan membaca Kitab Suci. Hatinya dipenuhi dengan luapan sukacita, seperti air sejuk yang mengalir di dalam hatinya. Hal itu berdampak luas pada seluruh kehidupannya. Dia merasakan adanya kekuatan baru dan sukacita yang mendorongnya melakukan banyak hal-hal yang baik dalam kehidupannya. Meskipun harus mengalami keadaan yang tidak menyenangkan, dia bisa melewatinya dengan hati yang teguh kepada Yesus.
Bagaimana ibu tadi bisa melewati keadaan yang tidak menyenangkan berhubungan imannya kepada Yesus ? Ibu tadi dimampukan , karena ia sering mendapat santapan berupa sabda Tuhan dan doa-doa pribadi kepada-Nya. Melalui Kitab Suci yang kita baca setiap hari kita dapat mengerti apa yang Tuhan kehendaki. Melalui doa yang rutin, kita melakukan komunikasi dengan Tuhan. Dan melalui komunitas yang baik, di mana kita bergabung, kita menyalurkan kasih Allah kepada sesama sesuai dengan perintah-Nya dan selaras dengan kemampuan kita. Degan bergabung dalam Komunitas, kita terlindungi dan didukung untuk tetap setia sampai aklhir hayat. Semoga. (LP)
Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah andalanku satu-satunya yang sanggup memberi aku kekuatan untuk dapat melepaskan diri dari cinta-diriku dalam mengikut Engkau. Amin.
Janji: “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.”—Mazmur 50:23
Pujian: St. Yohanes Yosef dari Salib (1649-1734) dari Italia, meninggalkan rasa nyamannya sebagai pemuda bangsawan dengan cara hidup bermati raga. Ia sungguh rindu untuk hidup penuh pengorbanan seperti Yesus, dan dengan sukacita ia melakukan tugas-tugas yang tidak dikehendaki oleh yang lain. Dengan pembawaannya yang penuh belas kasih dan tidak ingin menjadi pusat perhatian, ia selalu mendatangi mereka yang membutuhkan pertolongan, khususnya yang miskin dan menderita.