8 Februari 2019
JUM’AT (Hijau)
Ibrani 13:1-8
Mazmur 27:1.3.5.8b-9abc
Markus 6:14-29
KESOMBONGAN AWAL KEHANCURAN
“Peliharalah kasih persaudaraan”
—- Ibrani 13:1
“JANGAN KAMU lupa memberi tumpangan kepada orang,… Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman” (Ibr 13:3). Surat kepada umat Ibrani ini megingatkan sabda Yesus di Pengadilan Akhir, “…ketika Aku seorang asing , kamu memberi Aku tumpangan…”, “ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku” (Mat 25: 35. 36). Kepekaan, kepedulian dan solidaritas kita akan sesama dibangkitkan, khususnya kepada orang-orang yang sangat membutuhkan sapaan dan uluran tangan kita. Bacaan pertama hari ini dari surat kepada jemaat Ibrani itu, berisi bermacam-macam nasehat lain , yang juga tetap berlaku bagi kita dalam hidup berkeluarga dan hidup dalam masyarakat.
Kita diminta dengan sangat agar “penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah mencemarkan tempat tidur …” (ayat 4);
“Janganlah menjadi hamba uang dan cukupkan dirimu dengan apa yang ada pada dirimu” (ayat 5);
Ingatlah akan para pemimpin yang menyampakan firman Allah,…contohlah iman mereka (ayat 7).
Sedang bacaan Injil tentang raja Herodes, sebaliknya, janganlah kita tiru. Raja yang mengambil istri saudara sendiri ini (merebut), juga memberikan contoh kesombongan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Raja Herodes adalah model manusia yang sombong dan egois, hanya karena takut nama baiknya hilang atau ‘jaga image (ja-im)’ , ia tega menyuruh algojo membunuh Yohanes Pembaptis, yang ia segani sendiri, dengan memenggal kepalanya. Hal ini ujud harga mahal yang harus ia bayar dari kesombongannya. Dalam perjamuan pesta ulang tahunnya, dihibur anak Herodias, istri yang direbutnya, – melalui tari-tarian, karena sangat puas dan bangga-, dengan sombong, sang raja bersabda di depan tamu-tamunya: “Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”, lalu bersumpah kepadanya: “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!” (Mrk 6:22-23). Ternyata hal ini membuat raja Herodes menyesal , penyesalan yang terlambat, setelah mendengar bahwa yang diinginkan anak Herodias sebagai hadiah adalah kepala Yohanes Pembabtis.
Ada pepatah yang mengatakan “mulutmu, harimaumu”, artinya apa yang kita ucapkan menjadi ‘senjata makan tuan”. Ber-hati-hatilah dengan apa yang kita ucapkan ! Tuhan Yesus selalu mengatakan dan mengajarkan kasih, bukan kesombongan agar setiap orang yang mengikutinya tidak menyesal pada akhirnya. Kesombongan akan berujung pada kehancuran baik kehancuran karakter pribadi maupun kehancuran fisik, baik bagi diri sendiri mau pun orang lain ! (STEV)
Doa: Bapa, tegakkanlah harapan kami agar senantiasa terarah pada Mu sehingga kami dapat menjadi berkat bagi semua orang di sekitar kami.
Janji: “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus
takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar” —- Mazmur 27:1
Pujian: Keberanian dan keteguhan hati Rasul Paulus dalam mewartakan Firman Tuhan, dengan segala resikonya, membuat kita berani untuk ikut ambil bagian menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat dimanapun kami berada.