26 Januari, 2019 S. Timotius & Titus
SABTU (Putih)
2 Timotius 1: 1-8 atau Titus1: 1-5
Mazmur 96: 1-3,7-8,10
Lukas 10: 1-9
DUA PAHLAWAN IMAN DALAM GEREJA PERDANA
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” — 2 Timotius 1:7
ITULAH ROH yang sebenarnya. Roh itulah yang memelihara dan mendukung Timotius dan Titus tetap setia dan tabah, dalam perjalanan misioner yang berat penuh tantangan bersama Paulus. Itulah pula yang memampukan keduanya mewartakan Injil dengan penuh keberhasilan. Mereka berdua juga berperan besar dalam mengembangkan dan menngarahkan Gereja Perdana. Kedua pahlawan itu hidup dalam situasi serba sulit, tetapi penuh dedikasi dan kedermawanan. Benar-benar pahlawan Gereja, Pahlawan Iman.
Keduanya merupakan kepanjangan tangan dan teman sekerja Paulus dalam mewartakan Kabar Gembira di daerah Maksedonia. Timotius memimpin Gereja di Efesus, dan menjadi Uskup pertama di sana tahun 64. Sebagian penduduk masih memuja dewa-dewi. Sewaktu ada prosesi untuk persembahan ke dewi Diana, ia mencegahnya. Tetapi malahan Timotius ditangkap karena menghalang-halangi. Ia dihukum rajam dengan dilempari batu, di tahu 95.
Sedang Titus adalah seorang ahli yang trampil dalam bidang pastoral umat. Paulus menunjukkan dia untuk merujukkan kembali umat-umat yang cek-cok dan terbagi di kota Korintus. Akhirnya Paulus mengirim dia ke Kreta untuk membantu Gereja yang sedang bergumul di sana. Titus juga dipercaya untuk mewartakan penginjilan di daerah Dalmatia, yang sekarang dengan nama Kroatia. Dikisahkan dia wafat dengan tenang di Kreta dalam usia 90 tahun.
Hari ini kita peringati kedua pahlawan ini. Bukan sekedar mengagumi kedua tokoh Gereja Perdana. Sepatutnya kita meneladan keduanya sebaik-baiknya dalam karya pelayanan pewartaan dan penggembalaan umat. Toh Roh yang sama yang menyemangati kita, ya Roh Kudus, ‘roh kekuatan, kasih dan ketertiban’.
Sangat dari kita terpanggil untuk pelayanan seperti Timotius dan Titus ini. Tetapi kita di sini dan sekarang ini, kita tetap bisa menjadi saksi-saksi Injil, di manapun kita berada seturut profesi kita. Kita bisa melayani kelompok umat lansia yang membutuhklan bantuan kita, dengan penuh kesabaran mendampingi dan mendidik anak-anak kita yang rewel dan selalu membuat masalah, setia dan rajin bekerja di tempat tugas kita masing-masing. Tidak perlu kita menjadi ‘pahlawan’. Dengan rahmat Allah penuh kuasa, kasih dan tertib, kita dapat melakukan hal-hal biasa sehari-hari dengan semangat yang luar biasa.
Dengan kenal Timotius dan Titus yang kita peringati hari ini, kita semakin sadar bahwa Allah ingin sekali berperan dalam hidup kita. Titus dan Timotius memberi contoh bagaimana melakukan hal-hal yang nampaknya biasa-biasa dan menjadikannya luar biasa. Allah yang mengagumkan dan penuh kedermawanan-lah yang kita abdi !
Doa : Terima kasih ya Roh Kudus, Engkau beri kami roh dan semangat kekuatan kasih dan ketertiban dalam hidup dan pelayanan. Uraplah kami selalu sebagaimana Dikau mengurapi orang kudus-Mu, Timotius dan Titus.
Janji : “Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam”.—2 Timotius 1: 3
Pujian: Beberapa orang berpelindung Santo Timotius atau Titus. Mereka
-mereka ini dipanggil dengan nama Baptis mereka: Pak Titus, Mas
Timotius !